Hidupkan Yang Hidup

Hidup dan kehidupan! Inilah masa yang kita nikmati, selama kita masih merasakan tarikan dan hembusan nafas. Inilah sebuah perjalanan panjang yang tidak pernah kita tahu kemana jalan kita berujung. Banyak orang yang mencoba mengartikan hidup. Hidup adalah sebuah perjalanan panjang. Hidup adalah saat menyiapkan perbekalan. Hidup adalah perjuangan menghadapi masalah. Dan banyak lagi orang yang berusaha untuk mendefenisikan hidup dan kehidupan. Tetapi layaknya sebuah defenisi seringkali munculnya beraneka ragam arti yang muncul dari fikiran manusia justru membuat pengertian menjadi semakin kabur. Jelas karena makna hidup dan kehidupan tersebut sangat berkorelasi dengan subyektifitas manusia yang selalu berada dari setiap individu satu dengan lainnya.

Ketika hidup berisi kebahagiaan maka hasrat untuk hidup lebih lama yang muncul, tetapi disaat cobaan menjadi sahabat kita maka kitalah orang yang paling menderita dan seakan ingin hidup ini segera berakhir. Begitulah kita, nurani manusia. Mungkin hati kita lebih sering berprasangka buruk dalam menyikapi segala dinamika hidup ini, dibandingkan berbaik sangka. Ketika dibebani amanah, yang ada adalah prasangka kita kepada orang yang tidak memiliki beban. Ketika di coba, kita berandai-andai menjadi orang yang tidak mendapat cobaan. Ketika sakit kita dengan iri pada yang sehat. Bisa dibayangkan apabila hati kita dipenuhi dengan noda-noda prasangka, bahkan sang hati tak mampu menanggung beban tersebut tentu bukan kita orang yang dipenuhi noda-noda hati. Tetapi cobalah melihat sekeliling kita banyak orang yang bingung menjalani hidup ini dan memilih jalan pintas sebagai jalan keluar.

Memilih kebahagiaan menghindari kesedihan, maka ketidakseimbangan yang terjadi adalah suasana yang kita wujudkan. Bukan berarti itulah satu-satunya pilihan hidup yang kita miliki. Itulah makna ujian mengeluarkan sifat dasar kita sebagai insan manusia. Tahan terhadap ujian! Apapun yang kita hadapi pilihan kita adalah menghadapi dan kita terjebak dalam ketidaktahuan dalam menyikapi permasalahan karena selamanya manusia tidak akan terhindar dari permasalahan.

Menghadapi permasalahan dengan marah hanya untuk menyelesaikan permasalahan, tetapi yang utama adalah bagaimana menyikapi permasalahan itu sendiri. Jawabannya adalah kesabaran, terdengar klise memang. Tetapi kesabaranlah yang membawa manusia menjadi manusia. Karena makna kesabaran disini tidak melihat dari sisi bahwa manusia harus pasif, atau berdiam diri dari setiap episode kehidupan yang dihadapi. Kesabaran menuntun kita untuk selalu tabah menerima semua ketentuan Yang Maha Memberikan Kehidupan. Tidak menyesali diri, tetapi segala permasalahan hidup yang akhirnya membawa kita ke dalam rengkuhan Ilahi, mendekat, menggantungkan segala apa yang terjadi hanya kepadaNya, dan berusaha untuk bangkit, yakin bahwa hidup ini dapat berubah.

Setidaknya itulah yang akan berkamuflase menjadi sebuah energi besar sehingga kita berani menatap hidup ini. Karena memang hidup ini sangat indah, begitu banyak karya seni yang bisa kita wujudkan, dan kenapa tidak kita menikmati hidup ini dengan senikmat-nikmatnya. Itulah seharusnya defenisi hidup dan kehidupan yang kita buat. Antum setuju??? Bahwa hidup dan kehidupan adalah refleksi kasih sayang Allah kepada hambaNya. Alangkah ruginya kalau memang waktu yang sesaat ini kita menghabiskan waktu hanya untuk menyesali hidup. Bergerak, bangkit dan hidupkan hidup ini dengan berbuat sesuatu yang terbaik, pilihan ini yang seharusnya kita pilih.

Related Post by Category



Posted by Toko Alifa on 19.09. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Hidupkan Yang Hidup"

Leave a reply

Silahkan komentar jika artikel ini bermanfaat dan maaf komentar spam kami hapus