BB Aktual - Teka-teki itu terjawab. Selama ini menjadi sangat sulit memahami. Kemana arah gerakan yang mengusung ideologi plurasime? Para penganut ideologi pluralisme itu mula-mula hanya menginginkan kebebasan beragama. Mereka menuntut setiap paham agama itu, diberi ruang hidup secara bebas di Indonesia. Tidak ada restriksi atau pembatasan. Termasuk adanya undang-undang yang mengatur keberadaan agama di Indonesia.

Gerakan yang mendapatkan dukungan media massa, lembaga swadaya internsional, dan pemerintahan Barat, berusaha dengan sangat gigih, memperjuangkan paham pluralisme di Indonesia. Mereka menggunakan segala kemampuan dan kekuataan yang mereka miliki, agar paham pluralisme itu eksis, dan kemudian mereduksi agama mayoritas di Indoensia, yaitu Islam.

Makanya, mereka berlindung dibalik baju pemerintah yang sekarang sedang getol-getolnya memerangi "terorisme". Mereka - penganut pluralisme sekarang meniupkan dengan sangat keras tentang ancaman radikalisme, ekstrimisme, dan fundamentalisme. Kaum pluralis dengan menggunakan media yang ada, terus melakukan kampanye tentang ide-ide kotor, yang ingin mereduksi secara total nilai-nilai Islam dalam kehidupan kaum Muslimin.

Tetapi, sekarang semua menjadi sangat terang benderang, para pengusung gerakan pluralisme itu, hanyalah alat, dan menjadi "brokers", yang tujuannya hanyalah untuk melegalkan agama dan komunitas Yahudi di Indonesia. Mereka menginginkan agar pemerintah melegalkan agama dan komunitas Yahudi Indonesia. Di mana selama ini, aktivitas mereka tertutup, dan selalu menggunakan berbagai "cover" untuk menutupi gerakan mereka.

Gerakan pluralisme yang menginginkan pemerintah memberikan pengakuan dan hak yang sama setiap agama, hanyalah "prolog" (mukaddimah) dari gerakan yang lebih besar, yang tujuannya ingin menjadikan agama Yahudi dan para pengikutnya di Indonesia menjadi legal. Dengan semakin mencairnya sikap umat Islam terhadap berbagai ideologi dan agama, maka itu menjadi peluang akan legalisasi terhadap agama Yahudi dan para pendukungnya di Indonesia.

Gerakan pluralisme itu, sudah menyusup ke seluruh Ormas Islam, dan ada tokohnya, yang memperjuangkan secara permanen dan terus menerus paham dan ideologi pluralisme itu. Gerakan ini mendapatkan angin saat Abdurrahman Wahid menjadi presiden, dan dilanjutkan oleh "Wahid Institute", yang terus menggelorakan tentang pluralisme di Indonesia.

Esensi gerakan pluralisme itu, bukan hanya ingin mereduksi agama Islam, tetapi gerakan ini juga ingin menjadikan agama Yahudi sebagai "centrum" (pusat) dari semua agama, karena pandangan agama Yahudi, yang sangat rasis. Dengan menelanjangi agama Islam, dan dengan ide-ide semua agama sama, kebebasan agama, dan toleransi agama, maka dititik inilah masuk agama Yahudi dan para pengikutnya, dan kemudian melakukan kooptasi terhadap semua agama dan ideologi yang ada di Indonesia.

Sekarang langkah-langkah deterent dan deideologisasi, khususnya terhadap paham agama, khususnya Islam, karena Islam akan menjadi batu sandungan bagi masuknya agama Yahudi di Indonesia. Mereka menggunakan 'trik-trik' politik, yang akan membuat kalangan pemeluk Islam kehilangan sikap "sajaah" (keberanian) untuk menyatakan dirinya sebagai Muslim. "Isyhadu bi anna muslimin" mereka lucuti dengan sederet isu yang sengaja mereka semburkan. Teroris, ekstrimis, fundamentalis, dan radikal. Dengan gempuran yang mereka lakukan melalui media itu, mentalistas umat Islam menjadi ciut nyalinya, dan kemudian mereka melenggang untuk mendirikan agama Yahudi di Indonesia.

Sabtu depan, 14 Mei, 2011, rencananya akan berlangsung peringatan ulang tahun atau peringatan hari kemerdekaan Israel di Jakarta. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa berlangsung di negeri yang mayoritas penduduk beragama Islam?

Sementara itu, Israel berdiri menjadi sebuah negara, tak lain melalui pengusiran, penghancuran, dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. Berulang kali terjadi pembantaian terhadap rakyat Palestina. Jumlahnya tidak sedikit. Mereka yang tewas dibunuh milisi Yahudi di Palestina. Jutaan orang yang diusir ke negara-negara lain, dan tanah kelahiran mereka dirampas. Kemudian, diduduki dan dijadikan negara yang bernama Israel. Terakhir umat Islam disuguhi Israel sebuah episode tragedi kemanusiaan yang tiada taranya, yaitu berlangsungya genoside terhadap muslim Palestina Gaza, saat invasi militer Israel terhadap Gaza, bulan Januari 2010.

Hari-hari ini, rakyat Mesir, Jordania, Suriah, dan Arab lainnya, sedang mempersiapkan peringatan "Nakba", peringatan yang memperingati pengusiran dan pembantaian yang dilakukan Yahudi di Palestina. Israel juga secara sistematis berusaha menghancurkan Masjidil Aqsha, dan menggali torowongan di bawahnya. Kejahatan yang dilakukan Israel tidak akan pernah berhenti terhadap rakyat Palestina. Kejahatan yang tiada taranya, yang hanya bisa disamai oleh Hitler.

Selama ini, kaum Muslimin hanya menjadi objek dan tertuduh sebagai teroris, fundamentalis, ekstrimis, pelaku kekerasan. Tetapi, kenyataannya umat Islam yang selalu menjadi korban kaum rasis Yahudi-Israel. Mereka terus berkampanye bahwa umat Islam itu selalu diidentikkan dengan pelaku kekerasan. Tetapi, sejatinya sejak dahulu kala, sampai yang paling banyak membunuh ummat Islam adalah kaum Yahudi dan Nasrani.

Mengapa umat Islam berdiam diri membiarkan dirinya terus menerus didzalimi secara kejam oleh mereka yang selalu meneriakkan pluralisme, kebebasan beragama, toleransi agama, inklusivisme. Mereka itu sejatinya gerakan yang haus darah umat Islam. Di mana saja mereka menumpahkan darah umat Islam dengan menggunakan tangan orang lain. Tak layak orang beradab memperingati kemerdekaan Israel. Wallahu'alam.
BB Aktual - Ada fakta yang menarik nih. Tahu tidak kalau tinggi nabi Adam as adalah sekitar 30 meter. Fakta ini ada disebut dalam sebuah hadist shahih. Tidak sedikit orang menertawakan kandungan hadist ini, karena menganggap hal itu tidak terbukti secara ilmu pengetahuan. Benarkah begitu? Ini hadist yang menyatakan tinggi nabi Adam as.

[Al-Bukhariy/ 6227] Telah bercerita kepada kami Yahya bin Ja`far: Telah bercerita kepada kami `Abdu r-Razzaq, dari Ma`mar, dari Hammam, dari Abi Hurayrah, dari Nabi, dia berkata: “Allah menjadikan Adam tingginya 60 hasta, kemudian (Allah) berfirman: Pergilah dan memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepada engkau. Itulah kehormatan engkau dan keturunan engkau, lalu (Adam) mengucapkan: Assalamu ‘alaikum, maka (para malaikat) mengucapkan assalamu alaika wa rahmatullah, (para malaikat) menambahkan: warahmatullah, maka setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang“.

Maksudnya jaman dulu nama Adam as tingginya adalah 60 hasta (1 Kaki = 30 cm, 1 hasta = 1,5 kaki, jadi 60 hasta = 90 kaki = 30 meter), sedangkan keturunannya makin lama makin pendek hingga akhirnya sampai kepada tinggi manusia yang sekarang. Apa fakta sains kalau itulah yang terjadi? Cerita nyata berikut ini secara tidak langsung mendukung kebenaran hadis di atas tersebut.

Ada seorang doktor ahli biologi dari Universitas Hebrew berdialog dengan seorang Rabbi Yahudi yang bernama Dovid Brown. Doktor yang bernama Lesser itu bertanya kepada Rabbi tersebut berapa sesungguhnya tinggi manusia pertama. Rabbi itu menjawab bahwa tinggi manusia pertama adalah sama dengan rata-rata tinggi manusia sekarang menurut “Jewish sages”. Tapi Dr. Lesser membantah pendapat Rabbi tersebut. Dr. Lesser menunjukkan fakta bahwa apabila manusia yang ada sekarang ini dianggap berasal dari hanya sepasang manusia pada awalnya, maka tinggi manusia yang terawal itu harusnya sekitar 90 kaki. Ini berdasarkan penelitian, manusia mengalami penyusutan tinggi badan secara terus-menurus yang disebut “genetic bottelneck”. Seandainya tidak ada terobosan di bidang gizi pada abad ke 17 dan 18, niscaya manusia yang ada sekarang lebih pendek lagi dari tinggi rata-rata sekarang ini.

Informasi di atas dikutip dari “the English section of the September 2001 issue of the Hebrew-English Israeli popular science journal “Ha-Mada Ha-Yisraeli B’Angleet V’Ivreet.”

Sebenarnya doktor itu menolak klaim yang mengatakan bahwa asal-usul manusia berasal dari nabi Adam as, dengan cara menunjukkan fakta bahwa nabi Adam as itu tingginya adalah sekitar 30 meter. Hal menjadi bahan tertawaan ahli-ahli biologi tersebut. Padahal yang sebenarnya terjadi, fakta yang ditunjukkan oleh doktor tersebut malah menunjukkan kebenaran hadist di atas.

Kalau saya menjadi anda, maka saya akan berusaha menjelaskan kepada anak saya bahwa asal-usul manusia itu berasal dari nabi Adam as, walaupun di sekolahnya diajar teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari monyet. Saya akan katakan kepada anak saya bahwa mempercayai teori evolusi manusia berasal dari monyet dapat mencemarkan kemurnian tauhid kita. Ini dikarenakan teori evolusi yang merupakan aqidah penting kaum atheis berusaha menghapuskan keterlibatan Tuhan yang Maha Pencipta.

Tambahan sedikit. Seandainya tidak ada pembuktian ilmiah pun, kita wajib percaya bahwa tinggi nabi Adam as adalah 30 meter, karena sumber informasi berasal dari sebuah hadist yang shahih.
father and son rise Yang tidak bisa diucapkan sang ayah

.

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

.

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

.

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja…..
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT….kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik….
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Hujan tak sering singgah ke Mekkah. Tapi, pekan lalu, petir menyambar-nyambar di langit kota suci. Air melimpah ruah turun dari langit. Para jemaah haji, meski basah dan melintasi genangan air, tetap antusias beribadah.
Simak sejumlah fotonya.
Rombongan jemaah haji, meski hujan lebat turun, berjalan menuju tempat melempar jumrah di Mina, Mekkah, Saudi Arabia, Rabu (17/11). (AP Photo/Hassan Ammar)

Hujan lebat disertai petir turun di sekitar Jamarat, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (18/11). Hujan tersebut meyebabkan beberapa bagian gedung Jamarat tergenang air. (FOTO ANTARA/Saptono)

Sejumlah jamaah haji berjalan digenangan air hujan sebelum melakukan lontar jumroh Nafar Awal di Jamarat Mekkah, Arab Saudi, Kamis (18/11). Hujan lebat yang disertai petir itu meyebabkan beberapa bagian gedung Jamarat tergenang air. (FOTO ANTARA/Saptono)

(FOTO ANTARA/Saptono)

Semburat warna pelangi terlihat di perbukitan sekitar Mina, usai hujan lebat disertai petir turun di sekitar Mekkah, Arab Saudi, Kamis (18/11). Walaupun hujan lebat turun sejumlah jemaah haji tetap antusias mendatangi Jamarat untuk melontar jumroh Nafar Awal.
Masih ingatkah teman-teman dengan kisah mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Jika salah satu diantara teman-teman yang menganggap kisah tersebut hanya merupakan dongeng belaka, sekarang mari kita simak tulisan yang saya uraikan dibawah ini.
Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang tenggelam dilautan tsb saat digunakan untuk mengejar Musa bersama para pengikutnya.
Menurut pengakuannya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda ditempat yang sama.
Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa2 tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Pharaoh yang tenggelam di laut Merah. Apalagi dari hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil ditemukan,memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam, dimana menurut sejarah,kejadian pengejaran itu juga terjadi dalam kurun waktu yang sama.
poros roda dari salah satu kereta kuda
Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas. Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi2-Nya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka. Diantara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Pharaoh sang raja.
Sekarang mari kita perhatikan gambar diatas, Pada bagian peta yang dilingkari (lingkaran merah), menurut para ahli kira-kira disitulah lokasi dimana Nabi Musa bersama para kaumnya menyebrangi laut Merah. Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat
Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter.Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter. Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).
Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima Jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin,menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!! sungguh luar biasa, Allah Maha Besar.



Kita Kadang bertanya kenapa sholat wajib menghadap kiblat? trus kenapa berdoa di area Ka'bah lebih Abdol atau di ijabah.? karena rumah ibadah yang pertama diberkahi Allah adalah Ka'bah.

1. Ketika mempelajari Kaidah Tangan Kanan (Hukum Alam), bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Arah ditunjukkan arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh Arah Jempol.
2. Dengan pola ibadah thawaf dimana bergerak dengan jalan berputar harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalik arah, searah jarum jam misalnya.


3. Kenapa Solat harus menghadap Kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman menghadap Kiblat.
4. Kenapa Solat Di Masjidil Haram menurut Hadist nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri.
5. Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi

Perenungan Sintesa :

1. Energi Solat dan Doa dari individu atau jamaah seluruh dunia terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar sehingga solat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal orang Bandung solat Dzuhur, beberapa menit kemudian orang Jakarta Dzuhur, beberapa menit kemudian Serang Dzuhur, Lampung dan seterusnya. Belum selesai Dzuhur di India Pakistan, di Makasar sudah mulai Ashar dan seterusnya. Pada saat Dzuhur di Jakarta di London Sholat Subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.

2. Energi yang terakumulasi, berlapis dan bertumpuk akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam yang dilakukan jamaah Makah sekitarnya dan Jamaah Umroh / Haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.

3. Maka menurut implikasi hukum Kaidah Tangan Kanan bahwa Energi yang terkumpul akan diputar dengan Tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang terfokus naik ke atas Langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang solat dan tawaf (kiamat?).
Kesimpulan
1. Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sintesa (gabungan/Ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena dua-duanya ciptaan Tuhan juga. Jadi hendaknya ilmuwan dan agamawan bersinergi/ saling mendukung untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas dan pemahaman agama yang dapat diterima lahir batin

2. Memantapkan kita dalam beribadah solat khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan senang hati (iklas).

3. Terjawablah jika sholat itu tidak menyembah batu (Kabah) seperti yang dituduhkan kaum orientalis, tapi menggunakan perangkat alam untuk menyatukan energi solat dan doa untuk mencapai Tuhan dengan upaya natural manusia.

4. Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya

Ini sekedar renungan dan analisa , semoga saja mampu memotivasi kita dan para Pakar untuk memicu pemikiran, penelitian lebih dalam untuk lebih mempertebal keimanan dan menjadi saksi bahwa Tuhan menciptakan semesta dengan penuh kesempurnaan tidak dengan main-main (asal jadi) sehingga makin yakin dan cinta pada Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin renungan ini berlebihan dan berfantasi, tapi sedikitnya ini pendekatan yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di atas dan tidak bertentangan dengan Kitab Suci dan Hadist bahkan mendukungnya. Semoga bermanfaat...

Ramalan Untuk Memastikan Bahwa Ka'bah Dan Kiamat hanya Allah Yang Tahu :
1. Ka'bah Akan Hancur Dengan Sendirinya (Terbukti dengan ditenggelamkannya satu pasukan yang akan menyerang ka'bah suatu hari nanti)
2. Jika Pusat Bumi Bergeser Akan Banyak Kekacauan (seperti Musim Yang tidak Mengenal waktu)
3. Kiamat Akan Cepat Terjadi Jika Sholat Sudah Ditinggalkan
4. Anda Pasti Juga pernah mendengar jika Siapa Yang Meninggalkan sholat berarti telah merobohkan Agama.
5. Untuk selain Islam, kapan kapan akan kita kupas, bagaimana kemampuan Pentium 2 dan pentium 4 sungguh berbeda, bagaimana petunjuk Allah Disempurnakan dari umat Ibrahim, Musa hingga Muhammad saw, Nabi Isa menyempurnakan Taurat dengan Injil, Dan Muhammad menyempurnakan keduanya Dengan Al Qur'an. Hingga Kalian mengerti bahwa kita dulu adalah umat yang satu.


Jakarta, Mistikus Islam di Jawa telah dikenal sebagai sebuah hantu bagi Aqidah Islam, jawa yang merupakan sebuah kultur terbuka yang memiliki kemampuan adaptasi terhadap budaya apapun memungkinkan terjadinya ekstrim akulturasi terutama akulturasi Islam dan Jawa.

Bila kita mengkaji hal ini akan dengan cepat teringat sebuah nama yaitu Syeikh Siti Jenar atau Syeikh Lamah Bang, Siti Brit dan Siti Rekta. Awal mulanya adalah ketika Sunan Bonang akan memberikan Wajangan Kalam Ma’rifatillah atau wejangan kelas tinggi kepada Sunan Kalijaga agar Sunan Kalijaga dapat Nyesep Ngelmu Kasempurnan atau Ilmu Hakikat, Sunan Bonang mengajak Sunan Kalijaga untuk diajak mengaji diatas perahu diatas lautan luas agar ketika Sunan Bonang mbeber kaweruh tidak menggoncang dunia karena tidak semua orang berhak mendengarkan ilmu tersebut.

Ilustrasi


Namun karena perahunya bocor maka Suanan Kalijaga menambalnya dengan lempung (tanah liat), namun para Wali tersebut tidak mengetahui bahwa dalam tanah liat tersebut terdapat seekor cacing, karena cacing tersebut ikut mendengarkan ilmu tersebut maka cacing tersebut berubah menjadi manusia yang kemudian diberi nama Siti Jenar.

Tokoh ini selanjutnya menjadi orang yang sangat cerdas dan terkenal ilmunya, Siti Jenar mendirikan perguruan dan memiliki beberapa murid yang terkenal diantaranya yaitu : Ki ageng Pengging, Ki Jaka Tingkir dan Pangeran Panggung. Di perguruan ini Syekh Siti Jenar kemudian mengembangkan aliran Wahdatul Wujud atau yang lebih dikenal dengan Manunggaling Kawulo Ing Gusti, Syekh Siti jenar meyakini bahwa antara Allah dengan manusia terdapat Ittihad atau persatuan mutlak dan setiap hari para manusia harus melaksanakan Ittihad tersebut. Hal ini tentunya tidak dapat dibenarkan karena Allah adalah Tuhan dan manusia adalah makhluk, bagaimana tuhan dengan makhluk adalah sebuah persenyawaan? Sedangkan air dan minyak saja tidak dapat menyatu.

Ajaran kesatuan mutlak (ittihad) ini memiliki visi bahwa Tuhan dengan makhluk adalah bagaikan api dengan nyalanya, laut dengan ombaknya dan bunga dengan sarinya, hal ini dipengaruhi oleh filsafat Ibnu Farabi (1165-1240) dan al-Hallaj (858-922). Sehingga ajaran ini mendapat tantangan keras dari para Wali.

Mistisme Islam Jawa sangat dipengaruhi oleh beberapa tokoh mistikus Islam yaitu : Abu Yazid Al-Bistomi (875 M), Hussein bin Mansyur al-Hallaj (858-922 M), Ibnu ‘Arobi (1240 M), Muhammad ibnu Faddilah yang terkenal dengan kitabnya Al Mursalah Ila Ruh An Nabi di gujarat India (1620). Ulama Aceh pun ikut juga memberikan andil dalam mempengaruhi adanya Mistisme Islam di Jawa mereka adalah : Hamzah Pansuri (1630 m), Syamsuddien Pasai (1636 M), Nuruddin Ar Raniri (1644 M) dan Abdul Ra’uf Singkel (1690 M). dari beberapa penjelasan tersebut diatas ada beberapa pesan yang menjadi tujuan penulisan artikel ini adalah :
Apabila terjadi da’wah yang memberikan bahwa Allah dapat menyatu dengan makhluk, maka tinggalkanlah majelis tersebut.

Pahamilah Aqidah Islam dengan sebaik-baiknya dan dengan dibimbing oleh Guru yang mumpuni.
Apabila terdapat bacaan dari tokoh-tokoh diatas hendaknya hanya dijadikan bahan bacaan semata dan jangan diyakini karena bacaan tersebut apabila kita tidak dapat memahami secara detail akan mengarahkan kita kepada kemusyrikan.
Dan seperti pesan dari Hadlrotusy Syeikh Abah M. Saeful Anwar Z.R :”Bahwa syariah, Thoriqoh dan Ma’rifat adalah berjalan bersama.”


Secuil kisah yang terjadi pada tanggal 22 April 2010. Tujuan deskriptif di sini jauh dari maksud untuk iklan, adigang adigung, untuk berlagak dan show off. Tidak sama sekali. Saya hanya berusaha mengambil hikmah pelajaran di balik semua peristiwa, agar supaya dapat dijadikan suatu pengetahuan, minimal untuk diri pribadi. Bukankah tuhan selalu membuat pelajaran dalam setiap fenomena dan gejala besar maupun kecil sepanjang waktu. Seluruh yang ada (being) maupun kejadian dalam jagad raya ini selalu tergelar “ayat-ayat” sang Kausa Prima. Semua itu menjadi tugas setiap orang untuk mempelajari agar dapat menjalani hidup lebih sesuai dengan rumus-rumus yang tercantum dalam diktat tuhan. Menjadi manusia bijak dan arif, sinergis, harmonis dengan hukum alam, supaya menjadi mudah meraih kemuliaan.
Selebihnya saya ingin share kepada para pembaca yang budiman dan para sedulur NKRI semua tanpa pandang bulu maupun pilih kasih, sebagai wujud persembahan saya, serta sikap welas asih tanpa pamrih yang selalu saya coba sekuatnya untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siapa tahu kisah atau pengalaman pribadi ini ada sedikit manfaat untuk bahan perenungan kita bersama dalam memahami makna kehidupan yang sejatinya.

Ilustrasi

Roh Berpamitan

Pada 22 April 2012, waktu itu kurang lebih jam 15.00 wib saat saya bersama keluarga jalan-jalan dari Sukabumi, dengan route Cianjur, seterusnya melewati Jl Cugeunang, Cipanas, kemudian melewati Puncak Pas ke arah Ciawi Bogor, kemudian jalanan mulai menurun terus. Hari itu sepanjang jalan terjadi hujan rintik, lalu berkabut tipis di Puncak dan terasa lebih dingin dari biasanya, pelan-pelan melaju menikmati pemandangan hijau nan indah kebun teh yang agak disamarkan oleh sapuan kabut tipis. Dan sampailah pada suatu tempat, tepatnya setelah melewati tugu botol kecap pas tikungan sebelah kanan jalan arah menuju Jakarta. Pada saat kendaraan melaju pelan, tepatnya di tikungan kebun teh itu, tiba-tiba samar-samar “hadirlah” sosok wanita cantik putih bersih usianya terkesan masih kurang dari setengah abad (tampak lebih muda dari usia sebenarnya). Waktu itu sambil nyetir saya kurang konsen, sehingga lupa-lupa ingat siapa gerangan sosok (roh) wanita tersebut kok rasanya pernah melihat sebelumnya. Rasa-rasanya saya pernah mengenalnya, wajahnya tak asing bagi saya, tapi siapa namanya saya lupa. Lalu saya membangunkan istri yang sedang tertidur di samping kemudi. “…lihatlah ada (sukma) yang datang menghampiri kita! Kenalkah dengan dirinya? Isteri saya spontan menjawab,” oh..itu Ibu Ainun Habibie. Saat itu istri saya mengucapkan salam kepadanya lalu bertanya,”ada apa gerangan Ibu datang kemari? Adakah sesuatu yang urgent? Beliau menjawab,” …saya hanya ingin berpamitan denganmu nak, karena saya sudah akan pergi !

Hanya itulah dialog singkat yang terjadi di antara kami. Kebetulan isteri saya dulu pernah berdedikasi di Habibie Center Jakarta untuk program kemanusiaan. Pantas beliau, sehingga tak aneh bila kemudian Ibu Ainun Habibie berpamitan untuk berpindah ke dimensi kehidupan yang selanjutnya, saja beliau kemari. Karena peristiwa sukma yang berpamitan (akan meninggal) biasanya terjadi kepada seseorang yang telah saling kenal sebelumnya. Diri saya tidak mengenal secara pribadi dengan beliau, tetapi isteri saya pernah mengenal dekat setelah dimensi bumi ini.
Sesampainya di Jakarta, petang hari setelah kami selesai menghadiri suatu acara, kami sempat keingetan mas Kadaryono, sahabat kita yang sering singgah di gubuk ini juga. Saya sempat SMS ke mas Daryono,” …Mas, Bu Habibie kok “datang” untuk “berpamitan” ya ? Apa beliau sdg sakit parah ? Mas Daryono langsung mereply sms saya,” …Pamitan jam pinten Mas ? Sakniki malem Jumat Legi. Lalu kurang lebih pada Jam 23.00 Mas Daryono sms saya memberi kabar,”Ya…Ibu Ainun Habibi sudah dirawat di Jerman sjk 1 bulan yll, mas sabda. Karena bronkhitis kronis dan komplikasi lain.
Saat itu jam 22.00 kami bersua Mas Roy Suryo di rumah beliau Jakarta yang kebetulan barusan pindahan rumah. Saya sempat cerita ikhwal “pertemuan” dengan Ibu Ainun sewaktu melewati jalan Raya Puncak tadi sore. Dan infonya sama, Ibu Ainun sedang perawatan intensif di Jerman karena komplikasi akut. Kami semua lalu berdoa, maneges untuk jalan terbaik, nyuwun kawelasan kepada Gusti Ingkang Murbeng Gesang untuk Ibu Ainun diberikan jalan terbaik versi tuhan.

Dua Kemungkinan Belas Kasih

Pada saat menghadapi seseorang yang sedang sakit kritis, kami sungguh menyadari, tak tahu mana pilihan yang terbaik buat yang sedang sakit. Maka rasanya tak pantas jika kami dalam maneges mendikte tuhan untuk minta kesembuhan, apalagi mohon supaya lekas saja dipanggil. Walaupun harapan saya pribadi tentu saja yang terbaik menurut versi saya sebagai manusia awam, tentu mengharapkan kesembuhan beliau. Akhirnya kami kembali pada prinsip, “jadi manusia mbok ya jangan suka mendikte tuhan…kalau berdoa yang netral saja. Jika berurusan dengan kekuatan tuhan, maka posisikan kita sebagai manusia yang tak tahu apa-apa. Tak tahu apa rencana terbaik menurut versi tuhan untuk suatu peristiwa yang akan terjadi. Tuhan memang Mahabijaksana, tetapi manusia seringkali tak mampu nggayuh kawicaksananing Gusti. Tak mampu memahami kebijaksanaan tuhan. Manusia seringkali gagal dalam memahami apa “kehendak” dari tuhan, sebagai sumber kekuatan keseimbangan alam, kekuatan hukum dan rumus-rumus alam semesta. Padahal binatang, tumbuhan dan lingkungan alam pun mampu berada dalam koridor keseimbangan alam, harmonisasi dengan kekuatan keseimbangan jagad raya. Boleh dikatakan mereka semua paham betapa rumus-rumus yang ada di alam semesta ini, yang meliputi hukum sebab akibat, semuanya merupakan hukum keseimbangan alam yang tak pernah menyisakan secuil ketidakkeadilan pun. Tapi manusia sok tahu, sok pinter, sok-sok-an lainnya yang justru membuat sikapnya bertentangan hukum alam. Bagi siapapun, golongan apapun, dan agama apapun jika perilaku dan sikapnya menentang hukum alam, tentunya ia berhadapan dengan kekuatan dan kebijaksanaan tuhan alam semesta.
Maka dalam doa, hanya terucap,”duh Gusti …nyuwun kawelasan untuk beliau Ibu Ainun. Terserah tuhan, bentuk kawelasan yang mana menurut versi prerogatif tuhan. Yang jelas wujud kawelasan ada dua kemungkinan, sembuh/sehat kembali atau “pindah” ke dimensi kehidupan yang langgeng tan owah gingsir. Dan dua kemungkinan yang akan terjadi harus kita terima dengan hati yang legowo.

Setiap Sukma Tahu Kapan Raganya Mau Mati

Dari sekian kalinya mengalami peristiwa tak sengaja “dipamiti” roh yang mau meninggalkan dimensi dunia wadag, kiranya cukup bagi saya pribadi untuk mengambil benang merah, bahwa ternyata roh kita tahu kapan waktunya raga akan mati jika timingnya sudah relatif dekat. Lantas kenapa ada orang yang tak tahu manakala mau mati, dan sebagian yang lain mengetahui kapan saatnya ia akan mati. Selain ada dalam ciri-ciri fisik sejak 5 tahun sebelum seseorang mau mati, lebih dari itu, kesadaran sukma sejati dapat mengetahui lebih cepat dan tepat kapan raganya akan mati. Walau tidak sampai mengetahui kapan menit dan detik. Rasanya soal menit dan detik sudah menjadi rahasia hukum alam, rahasia kekuasaan tuhan. Kecuali hanya beberapa menit sebelum seseorang mengalami proses kematian, bisa tahu jam berapa lewat berapa menit dirinya akan mati.


Kesadaran Batin VS Dominasi Raga

Sebagian orang tidak mengetahui kapan dirinya akan mati, namun hal ini bukan berarti sukmanya juga tidak tahu. Melainkan raganya saja yang ndableg, alias mata batinnya tumpul akibat dominasi “mata ragawi” yang ada pada dirinya. Tak ada kesinambungan antara kesadaran sukmanya daya respon raga untuk menerima informasi berupa sinyal-sinyal kematian dari sang sukma. Dapat diperumpamakan setiap orang memiliki “kabel” penyambung antara raga dengan sukmanya, yang berfungsi untuk mengirimkan data informasi “rahasia gaib” dari sang sukma untuk diterima oleh raga melalui kesadaran otak kanan, lalu dicerna oleh otak kiri. Kesadaran rasa-sejati, dikirim kepada sukma sejati, lalu dikirim lagi kepada jiwa, dan diterima oleh raga. Banyak kendala menghambat proses pengiriman informasi tersebut. Di antara penyebab utama tumpulnya kesadaran ragawi atau raga tak mampu membaca sinyal-sinyal dari sang rasa-sejati dan sukma-sejati adalah sbb;
  1. Seseorang tidak suka mengolah batin, mempertajam nurani, melatih kawaskitan. Akibatnya kesadarannya didominasi oleh kesadaran ragawi saja. Di satu sisi kekuatan batinnya tidak diberikan kemerdekaan untuk berapresiasi, dan di sisi lain kesadaran batinnya tak bisa berkembang karena telah dibelenggu oleh berbagai kekuatan koloni di antaranya ; referensi “katanya”, jarene, ceunah ceuk ceunah, konon. Hal itu membuat diri pribadi tak pernah sungguh-sungguh merasakan betapa tuhan sungguh LEBIH DARI SEKEDAR Mahapengasih-penyayang, lebih dari sekedar Mahaadil.
  2. Mengumbar nafsu ragawi, sehingga bukannya nuruti kareping rahsarahsa-sejati), tetapi lebih cenderung nuruti rahsaning karep. Pribadi yang nuruti rahsaning karep/mengumbar nafsu, biasanya berkarakter temperampental, suka jalan kekerasan fisik (okol), pendek akal, mudah emosi, gampang mencaci dan omong kasar, suka merendahkan dan menghina orang lain yang beda pendapat (antitoleran), apalagi jika berhubungan dengan keyakinan. Menyukai 3G, yakni golek menange dewe, golek butuhe dewe, golek benere dewe. Atau 3,5 G, yakni ditambah seneng golek-golek mungsuh. (
  3. Memiliki skor tinggi dalam menghafal suatu referensi, tetapi salah menafsirkan makna tersirat/hakekat dari referensi itu. Seseorang tanpa sadar memahami suatu ajaran hanya berhenti pada kemampuan hafalan dan harfiahnya saja. Tapi lupa bahwa hafalannya harus dipraketkkan dalam kehidupan sehari-hari kepada seluruh mahluk tanpa pilih-pilih kasih. Akhirnya tipikal pribadi demikian sangat terbiasa mengukur kedalaman ilmu seseorang hanya berdasarkan banyaknya hafalan dan referensi buku yang digunakan. Ini jelas tidak keren. Apalagi saya ini, semakin banyak baca semakin banyak lupa… J
  4. Nol besar dalam praktek suatu nilai kebaikan. Atau kebaikan yang dilakukan penuh pamrih (termasuk pamrih pahala dan takut dosa). Bukan atas dasar keikhlasan dan rasa kasih sayang tanpa batas. Sikap kasing sayang kepada tuhan, konsekuensinya harus diwujudkan dalam bentuk sikap penuh kasih sayang kepada seluruh mahlukNya tanpa pilih kasih. Soal keyakinan, beda pendapat sih wajar, tapi manusia tak perlu membunuh dan mencederai orang lain, biarkan saja tuhan Mahahakim yang menghakiminya. Jika hal ini kita terapkan bersama secara kompak dan konsisten dalam praktek kehidupan sehari-hari, maka perang berdarah di muka bumi ini akan segera berubah menjadi kedamaian dan ketentraman dunia. Saya rasa tuhan lebih menyukai ketentraman dan kedamaian daripada peperangan sekalipun si haus perang mengklaim atas nama tuhan. Karena perang sudah menjadi kegemaran si pemilik perusahaan alat-alat perang. Kalau gak ada perang produknya gak laku. Makanya, siapapun pencipta alat perang dan yang menggunakannya atas dalih apapun tentu saja termasuk sikap melawan hukum alam. Bukankah alam semesta ini terjadi oleh suatu hukum keseimbangan alam yang sedemikian harmonis, berbeda-beda tetapi saling membutuhkan dan saling melengkapi. Manusia “bermata dua” agar supaya bisa melihat kebenaran secara lebih obyektif. Agar mau melihat kebenaran dari berbagai sisi dan sudut pandang yang berbeda-beda. Tapi orang yang “bermata satu” alias dajjal, bisa digunakan sebagai kiasan bagi pribadi yang maunya hanya melihat sesuatu dari satu sisi dan satu sudut pandang saja. Orang lain yang berdiri di sisi dan sudut pandang lainnya dianggap musuh. Padahal dimensi planet bumi yang bulat maupun jagad raya ini terdapat milyaran bahkan trilyunan sisi dan sudut pandang yang berbeda-beda. Begitulah kiranya sikap yang lebih menentramkan dalam memahami Kemahaluasan Tuhan yang terasa tiada batasannya. Tapi otak kiri kita bisa saja memungkiri noumena di atas dengan menciptakan konsep ketuhanan menjadi teramat sempit yang terasa menyesakkan dada, pusing kepala, dan bertentangan dengan nurani paling dalam.
Ada orang yang tahu kapan raganya akan mati. Bukan berarti ia harus seorang yang sakti mandraguna. Tidak. Ia masih manusia yang biasa dan wajar-wajar saja, hanya menyadari jika menjalani hidup ini perlu membawa-bawa “kembang kanthil” kemanapun ia pergi. Kanthil sebagai gambaran untuk seseorang yang dalam kehidupan sehari-harinya selalu menerapkan pepatah,”ngelmu iku kalakone Kanthi Laku (kanthil), lekase kalawan kas, kas iku tegese nyantosani”. Senantiasa membuat sentausa (keselarasan, keseimbangan dan harmonisasi) kepada seluruh mahluk dan lingkungan alam. Dengan begitu, “kabel” penghubung antara sukma sejati dengan ragasejati akan turn on. Terjadi sinkronisasi antara tata-batin dengan tata-lahir. Tak berhenti di sini, kita masih harus mengimplementasikan apa yang diketahui sang rasa-sejati ke dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadikan pribadi yang mampu nuruti kareping rahsa. Maka diri kita akan mudah merasakan, mengalami, suatu noumena spiritual yang melampaui dimensi ruang dan waktu, serta mampu memanfaatkan kejernihan mata batin dalam mengupas berbagai persoalan dan peristiwa di dalam wilayah mikrokosmos dan makrokosmos.
Pada masa lampau banyak orang sakti karena mau memahami suatu ajaran kebaikan melalui sisi kesadaran hakekatnya. Sebaliknya generasi zaman sekarang cukup puas pada kesadaran otentik, harfiah, kulit, walau berakibat dinamika kesadarannya menjadi mandeg pada kesadaran ragawi. Yaah…cari amannya saja. Seperti prinsip yang diterapkan oleh pelaku bisnis yang gagal. Daripada tersandung, lebih baik “berpenghasilan” minim sekali, dan sesekali menjadi pengemis dari pada berani berspekulasi menjelajah ke dimensi spiritual, walau buahnya bisa berupa “penghasilan” berlimpah.

Sukma Sejati Sebagai Dasar Kawaskitan

Waskita, atau cermat dan awas dalam penglihatan batin. Memiliki ketepatan dan akurasi tinggi dalam membaca hahasa alam. Semua kemampuan itu tidaklah semata berdasarkan kemampuan ragawi, kemampuan otak. Kita semua mungkin sepakat memahami agama, keyakinan berikut kegaiban tak perlu adanya dominasi otak, nalar, logika, atau apalah sebutannya. Tetapi kita lupa bahwa instrumen otak yang telah mampu mensinkronkan diri dengan kesadaran sukma akan dapat menerima berbagai peristiwa gaib sebagai sesuatu yang sangat masuk akal. Jika masih dianggap mengada-ada tak masuk akal, hal itu dikarenakan otak belum mampu menerima kesadaran sukmawi.
Demikian sebaliknya, jika memahami suatu keyakinan hanya berdasarkan “katanye”, jarene, tentu saja masih akan dicerna dan dikelola oleh otak kiri secara dominan. Akibatnya terjadi stagnansi dalam kesadaran spiritualnya, bahkan yang paling parah adalah tidak sadar jika diri kita sedang tidak sadar. Karenanya, dogma yang hanya dipahami secara mentah-mentah, teksbook, harfiah tanpa adanya upaya pemahaman secara kontekstual, esensial, dan hakekat, ia cenderung membelenggu kesadaran kita. Kesadaran kita bagaikan terperangkap masuk ke dalam “kapsul” kesadaran semu. Alias kesadaran di dalam “goa”, kesadaran yang masih di dalam “tempurung”.

Kesadaran Sukma vs Kesadaran Semu

Kita sadari atau tidak, setiap orang sukmanya tak jarang melakukan aktivitas di luar raganya, bahkan dengan mudahnya mampu menembus suatu “dimensi” di mana hukum ruang dan waktu tak berlaku lagi. Aktivitas sukma tersebut tidak disertai dengan aktivitas raganya, sehingga sebagian orang hanya merasakannya bagaikan mimpi yang seolah nyata, sebagian lainnya tidak menyadari sama sekali. Sukma secara mandiri bisa melakukan aktivitas di luar fisiknya atau wadah/warangkanya, demikian pula raga dapat melakukan aktivitas di luar kendali sang sukma. Raga yang demikian ini yang kita sebut sebagai pribadi yang “nuruti rahsaning karep”, pribadi yang mengumbar nafsu. Beresiko tinggi untuk salah langkah, salah pilih, dan salah kaprah memahami dan menjalani kehidupan ini.
Seperti peristiwa roh yang “berpamitan”, sebagaimana kisah dalam peristiwa di atas merupakan suatu aktivitas sukma tanpa raga. Seringkali saya bertanya langsung secara wadag kepada seseorang yang kebetulan sukmanya barusaja melakukan aktivitas di luar raganya. Perlu belajar ! Karena hanya sedikit saja orang yang benar-benar menyadari apa saja aktivitas yang dilakukan oleh sukmanya sendiri. Dari yang sedikit itu, hanya sebagian orang saja yang sungguh bisa membedakan apakah suatu “mimpi” benar-benar merupakan pengalaman sukmawi, tanpa melibatkan raga. Atau hanya sekedar imajinasi, ilusi, dan kamuflase “alam pikiran bawah sadar” saja. Tak dapat dipungkiri banyak orang merasa dirinya pernah dan tahu suatu dimensi gaib. Tetapi apa yang diketahuinya hanyalah sesuatu yang semu, yang hanya sekedar ilusi, imajinasi, dan merupakan endapan-endapan dari dalam “alam pikiran bawah sadar”. Oleh sebab itu sangatlah bijaksana bila tidak menjadikan peristiwa mimpi sebagai suatu tolok ukur menyimulkan benaran religius. Bukanlah sesuatu yang istimewa sekaligus bukti kebenaran hakiki apabila masing-masing umat agama, pernah mengalami mimpi yang di dalamnya terdapat gambaran-gambaran atau simbol-simbol agama yang dianutnya. Hendaknya jangan lantas buru-buru menyimpulkan bahwa agama yang simbol-simbolnya masuk di dalam “alam mimpi” tersebut merupakan bukti bahwa agama yang dipeluknyalah satu-satunya yang bener.
Kadang antar sukma orang-orang yang masih hidup dapat berjumpa dalam dimensi gaib. Hanya saja masing-masing tidak menyadarinya. Adapula yang salah satu pihak dapat menyadari sementara pihak yang lain belum bisa menyadari aktivitas pertemuan antara dua sukma. Namun begitu, getaran nurani biasanya memiliki kecermatan yang tinggi. Melalui getaran nurani anda bisa merasakan suatu kedekatan batin atau tali rasa yang bisa anda rasakan begitu dekat dengan seseorang. Mungkin hal itu karena antara sukma anda dengan seseorang dimaksud pernah berjumpa dan berinteraksi di dalam dimensi “halus”. Seperti yang peristiwa batin yang terjadi pada Kang SG dengan Mas SHD beberapa minggu yang lalu (lihat komentar dalam Membedah Alam Fikiran SSJ). Seolah-olah hanya sekedar mimpi yang terasa nyata, tapi jika dikroskan pun ternyata cocok dengan keadaan yang sebenarnya. Itulah pertemuan antar sukma.

Bedakan Alam Pikiran Bawah Sadar
Sekalipun sukma melakukan banyak aktivitas namun belum tentu aktivitasnya diketahui oleh kesadaran raganya. Seolah terdapat dinding yang sangat tebal yang memisahkan antara kesadaran sukma (kesadaran rasajati) dengan kesadaran raga. Bagi yang mulai bisa merasakan kesadaran sukma jangan puas dahulu. Karena seringkali alam bawah sadar lah yang sebenarnya muncul. Misalnya, manakala anda mengalami mimpi, di mana di dalam mimpi muncul berbagai simbol-simbol dan atau mengatasnamakan agama. Misalnya anda melihat sukma kakek anda sedang melakukan sembahyang. Jelas..kehidupan sukma sudah tak butuh suatu religi lagi. Kesadaran sukma pun tak perlu lagi identitas dan simbol-simbol religi, karena sudah berada dalam alam kehidupan yang sejati, keadaan yang serba hakekat dan dalam “bahasa” yang bersifat universal. Mimpi seperti merupakan “bunga tidur” karena sudah terpolusi oleh data base yang tersimpan di “alam pikiran bawah sadar” anda sendiri. Alam bawah sadar dapat terinstal suatu gambaran, pelajaran, dan ilmu pengetahuan melalui proses proses belajar/pendidikan, pengalaman fisik inderawi/ragawi, maupun diperoleh melalui indoktrinasi.

Prasangka dan Konsep Berfikir Yang Tak Logis

Seringkali kita dengar kalimat, “jangan mendahului kehendak tuhan, itu larangan & dosa besar!Sebagai contoh misalnya pada saat kesadaran sukma anda mampu weruh sadurunge winarah, mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (kejadian futuristik), seringkali orang lain lantas berprasangka buruk, “…wah..itu namanya dosa besar karena mendahului kehendak tuhan!
Hmmm…tuhan yang mana yang kehendaknya bisa didahului oleh mahluk? Kalimat di atas terasa sebagai kalimat sangat bodoh. Walau tidak pernah sekolah, rasanya tuhan tidaklah bodoh, apalagi sesimple pola pikir manusia seperti dalam konsep di atas. Apakah pada saat manusia sudah tahu apa yang akan terjadi, sementara tuhan malah belum tahu karena belum menyusun suatu rencana? Tentu saja tidak. Jika anda weruh sadurunge winarah, hal itu semata karena anda sebagai manusia mau mengolah dan memanfaatkan “perangkat lunak” (software) anugrah tuhan yang ada dalam diri anda. Sehingga anda bisa mengetahui atau menangkap sinyal-sinyal suatu rencana ketetapan tuhan. Jika anda tahu sesuatu akan terjadi di masa mendatang, hal itu bukanlah mendahului kehendak tuhan namanya. Dalam konsep pola pikir “mendahului kehendak tuhan” arti yang tersirat bahwa tuhan belum punya rencana tapi anda sudah menceritakan sesuatu yang akan terjadi kelak di suatu hari. Kesannya tuhan menjadi lebih bodoh dari manusia, bahkan patuh pada manusia. Maknanya menjadi sangat janggal.
Kiranya manusia tak akan bersalah bila memiliki kemampuan mengintip apa rencana tuhan (weruh sadurunge winarah). Kalau memang tuhan tak menghendaki rencananya diintip/diketahui mahluk, pastilah tuhan akan “mengunci dan menutup rapat” mata setiap manusia, agar supaya rencanaNya tetap menjadi X File yang untouchable oleh kesadaran manusia setinggi apapun juga. Logikanya, jika suatu kejadian futuristik dapat diketahui oleh manusia yang mau mengolah dan menajamkan batin, tentu bukanlah merupakan suatu larangan bagi tuhan. Dengan kata lain, tuhan membiarkan manusia mau peduli untuk mengetahui atau cuek-cuek saja akan apa yang terjadi di masa mendatang. Apa untungnya ? Tentu saja bagi orang yang sempat mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang (kejadian futuristik) dapat mempersiapkan diri menentukan langkah antisipatif, mengevaluasi dan mengoreksi diri pribadi beserta lingkungan sosialnya.
sumber : wihans.web.id


No sara gan, Cuma Pingin Share aja.

Jangan kaget bila anda menemukan orang yang shalat, berjilbab atau berbaju muslim dg jubah atau peci, berbahasa arab, kaligrafi arab, dan lainnya yang sangat mirip dengan budaya Islam. Itulah sekte Kristen Ortodox Syiria (KOS). Ini cirinya

DASAR-DASAR AJARAN KOS MIRIP ISLAM
1. KOS berpuasa bulan April, 40 hari (shaumil kabir) Untuk mengenang kesengsaraan Kristus.(Meniru Puasa Ramadhan)
2. KOS memiliki puasa sunnah Rabu & Jum’at (Meniru Puasa Senin Kamis Islam)
3. KOS wajib zakat 10% dari penghasilan kotor (Meniru Zakat Fitrah)
4. KOS mewajibkan perempuan berjilbab & jubah menutup aurat hingga mata kaki. Dan yang pria berpeci dan bersarung

jilbabnya gan


5. Kitab Injil yang dipertahankan adalah terjemahan Injil Aramic-Arabic bahasa Indonesia.
6. Pengajian KOS juga menggunakan tikar (lesehan), (Meniru gaya tradisional Islam)
7. Cara Shalat persis Islam, hanya waktunya ada 7 yaitu sa'atul awwal (shubuh), sa'atuts tsalis (dhuha), sa'atus sadis (Zhuhur), sa'atut tis'ah (ashar), sa'atul ghurub (maghrib), sa'atun naum (Isya'), dan sa'atul layl (tengah malam/tahajud).


Cara Sholat Kristen


Imam Sholat Jam'ah agama Kristen


Sholat Jama'ah agama kristen


Kitab Kitab Pasholatan Kristen


KOS menyusup ketengah masyarakat islam, dengan menyamar/menyerupai Islam
1. Mengadakan Musabaqoh Tilawatil Injil (MTI) dengan menggunakan Alkitab/Injil berbahasa Arab (Mirip MTQ Islam)
2. Mengadakan acara rawi dan shalawatan (Mirip pembacaan/pengajian syarah hadits)

Pengajian Kristen
3. Mengadakan acara Nasyid, bahkan namanya Islami “Amin Albarokah“ & Qasidah Kristen (lirik arab berisi injil)
4. Untuk menjadi pengikut KOS, jama’ah harus menjalani pembaptisan “Abuna Abraham Oo Men”.
6. Terlihat sangat santun & membiasakan berbahasa Arab (Ana, Antum, Syukron, dsb).
7. Membudayakan kaligrafi Kristen

Kaligrafi Agama Kristen


Jilbab Ibu Kristen

- KOS tidak memakai 12 syahadat Iman Rasuli umat Kristen, diganti ”Qanun al-Iman al-Muqaddas”.
- Penggunaan istilah islami, seperti ”Sayyidina Isa Almasih” (Yesus).
- Mereka juga memakai Injil berbahasa Arab (Alkitab AlMuqaddas)

- Prinsip ajaran KOS masih berputar sekitar masalah trinitas, adanya Tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan ibu.
- Dan juga Yesus peranakan Maria, memiliki sifat insaniyah (sifat seperti manusia): tidak tahu musim, (Mar 11: 13), lemah (Yoh 5:30), takut (Mat 26:37), bersedih (Mat 26:38), menangis (Yoh 11:35), tidur (Mat 8:24), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 19:28),dsb.

Perbedaan Prinsip ajaran Islam dengan Kristen Ortodoks Syiria
1. Islam menolak ketuhanan Yesus (Qs. Al Maaidah 72) dan mendudukan sebagai nabi, sedangkan KOS mengakui Yesus sebagai Tuhan.
2. Islam berkeyakinan bahwa Tuhan itu tidak punya Ayah & Ibu (Qs. Al Ikhlash 3), sedangkan KOS berkeyakinan adanya Tuhan bapak, tuhan anak dan tuhan ibu. Maria sebagai Walidatul ilah (Ibu Tuhan).
3. Islam memegang teguh kesucian nama & sifat Allah: Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, Allah Maha Mengetahui, Maha Kuat, Mha Melihat, Tidak tidur dan tidak serpa dengan makhlukya, dan sebagainya. Sementara KOS tidak kuasa membendung kekurangan-kekurangan dalam sifat kemanusiaan Yesus yang tertulis dalam Alkiab.



Gereja Orang Kristen



Logo Organisasi Kristen


Oleh karena itu kita harus hati-hati sesuatu yang meyakinkan tampilannya, tetap berpegang pada Ajaran Islam yang murni (Sesuai sunnah-sunnah nabinya)

PANDAI-PANDAILAH BERBHASA ARAB, TAHU ARTINYA DAN TULISANNYA, INSYA ALLAH TIDAK TERJEBAK

1. Najjariyah

Mereka adl pengikut Husain bin Muhammad al-Najjar yg pandangan-pandangannya diadopsi oleh para penganut Mu’tazilah di daerah Rayy. Mereka ini terpecah ke berbagai subkelompok seperti Barghutsiyah Za’faraniyah dan Mustadrikah tetapi mereka sependapat dgn kelompok asalnya dalam perkara-perkara yg fundamental. Mereka sependapat dgn Mu’tazilah dalam menolak sifat-sifat Allah yakni mengetahui berkuasa berkehendak hidup mendengar dan melihat. Akan tetapi mereka sependapat dgn Shifatiyah tentang Allah menciptakan perbuatan-perbuatan . Najjar berpendirian bahwa Allah menghendaki diri-Nya sendiri sebagaimana Dia mengetahui diri-Nya sendiri pula. Allah dgn demikian timbullah keterkaitan secara umum sehingga kata Najjar Allah menghendaki yg baik dan buruk manfaat dan madharat. Kalau dikatakan bahwa Allah berkehendak berarti bahwa Dia berbuat tidak krn terpaksa atau terdesak . Najjar juga mengatakan bahwa Allah adl pencipta segala perbuatan manusia baik dan buruk benar dan salah; manusia memerlukan kepada sebagian perbuatan-perbuatan ini.

Dia selanjutnya berpendirian bahwa kekuatan yg diciptakan itu memiliki efek tertentu terhadap perbuatan-perbuatan ini; ini dinamakan sebagai kasab sebagaimana Asy’ari menamakannya. Dia juga sekata dgn Ay’ari bahwa dalam perbuatan terdapat kapasitas. Dalam perkara bahwa Allah dapat dilihat dgn mata Najjar menolaknya sebab – menurutnya – itu mustahil bagi Allah. Akan tetapi dia mengatakan bahwa Allah mungkin akan mengalihkan kekuatan dalam hatinya yg berupa ma’rifah ke dalam matanya dan manusia akan mengenal-Nya melalui matanya ini; hal seperti ini dapat disebut melihat. Najjar pun berpendapat bahwa firman Allah itu diciptakan tetapi dia berbeda pendapat dgn Mu’tazilah mengenai berbagai hal. Menurutnya misalkan firman Allah kalau ia dibaca ialah suatu aksiden dan kalau ia ditulis maka ia adl suatu jisim.

Mengenai firman Allah ini Za’faraniyh cukup mengherankan di satu pihak berkeyakinan bahwa ia bukanlah Allah sendiri dan segala apa selain Allah berati makhluk tetapi di pihak lain mereka berkeyakinan bahwa siapa saja yg mengatakan Alquran diciptakan maka ia kafir. Barangkali menurut mereka ada suatu perbedaan jika tidak pertentangannya sangat jelas. Mustadrikah menyatakan “Kami percaya bahwa firman Allah itu bukan Allah sendiri dan bahwa firman-Nya itu diciptakan. Akan tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa firman Allah tidak diciptakan dan semua pendahulu kami menyepakati pernyataan ini. Maka dari itu kami pun berkeinginan utk menerimanya tetapi menafsirkan opini mereka bahwa firman Allah tidak diciptakan adl sebagai berikut; firman Allah tidak diciptakan dalam pola kata-kata dan suara melainkan diciptakan bukan dalam bentuk kata-kata ini adl sebuah salinan daripadanya.” Ka’bi meriwayatkan dari Najjar bahwa ia mengatakan bahwa Allah berada dimana-mana dgn esensi-Nya bukan cuma melalui ilmu dan kekuasaan-Nya. Ini menuntun Najjar kepada pelbagai hal yg bukan-bukan .

Adapun mengenai pandangan bahwa pikiran manusia sudah dapat mengetahu Allah sebelum ada wahyu dia sepaham dgn Mu’tazilah yakni bahwa ia mesti mengetahui-Nya melalui refleksi dan berpikir. Iman menurut Najjar adl keyakinan/pembenaran . Lagipula kata Najjar barang siapa yg melakukan dosa besar kemudian ia mati sebelum bertaubat dari dosanya itu maka dia akan dihukum karenanya akan tetapi dia akan dikeluarkan lagi dari neraka itu sebab adl tidak adil jika Allah menyamakan dia dgn seorang kafir yakni Allah dikatakan tidak adil jika menyiksa yg beriman tetapi berdosa dgn siksaan yg kekal seperti yg ditimpakan kepada orang kafir. Muhammad bin ‘Isa yg dikenal dgn nama Barghuts Bisyr bin Ghiyats al-Muraisi dan Husain al-Najjar satu dgn lainnya memiliki ide yg sangat mirip. Mereka berpendirian bahwa Allah “berkehendak” dan tidak akan berhenti dari menghendaki segala sesuatu yg Dia ketahui akan terjadi baik ataupun buruk beriman atau kafir ta’at atau inkar. Namun demikian kebanyakan penganut Mu’tazilah menolak pendapat ini.

2. Al-Mirdariyyah

Mereka para pengikut ‘Isa bin Shubaih yg terkenal dgn sebutan Abu Musa yg bergelar al-Mirdar. Dia adl murid Bisyr bin al-Mu’tamir ia belajar ilmu darinya kemudian berzuhud. Dia juga dinamai rahibnya Mu’tazilah. Dia berbeda pendapat dgn yg lainnya dalam beberapa hal

Ucapannya tentang qadar bahwa Allah Ta’ala kuasa utk berdusta dan berbuat zalim jika Dia berdusta dan zalim Dia adl Tuhan yg pendusta dan zalim. Maha Suci Allah dari ucapannya ini.

Pendapatnya tentang masalah tawallud sama dgn pendapat gurunya dan ia menambahnya dgn memandang boleh terjadinya satu perbuatan dari dua pelaku dgn cara tawallud.

Pendapatnya tentang Alquran bahwa manusia kuasa utk membuat yg sama dgn Alquran dari segi kefasihan susunan dan balaghah. Dialah orang yg ekstrem dalam pendapat bahwa Alquran itu makhluk dan ia mengafirkan orang yg berpendapat bahwa Alqura itu qadiim dgn alasan bahwa orang itu telah menetapkan adanya dua dzat yg qadiim. Dia juga mengkafirkan orang yg bergaul dgn sultan dan menurut dia orang itu tidak berhak mewarisi dan diwarisi.

Ia juga mengafirkan orang yg berkata bahwa perbuatan-perbuatan hamba adl ciptaan Allah Ta’ala juga orang yg berpendapat bahwa Allah dapat dilihat dgn penglihatan mata di akhirat nanti. Dia bahkan berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam mengafirkan orang sampai-sampai dia berkata bahwa mereka kafir walau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Sekali waktu ia ditanya oleh Ibrahim bin as-Sanadi tentang penduduk bumi seluruhnya. Ia lalu mengafirkan mereka semua. Maka Ibrahim lantas menyanggah “Surga yg luasnya seluas langit dan bumi tidak dimasuki kecuali oleh kamu dan tiga orang yg mengikuti kamu?” Ia tak dapat menjawab dan diam seribu bahasa. Di antara muridnya adl al-Ja’faran Abu Zufar Muhammad bin Suwaid teman Abu Ja’far Muhammad bin Abdullah al-Iskaafi dan ‘Isa bin al-Haitsam serta Ja’far bin Harb al-Asyaj.

Al-Ka’bi menceritakan bahwa dua orang Ja’far ini berkata bahwa Allah Ta’ala menciptakan Alquran di lauhil mahfuzh dan tidak boleh dipindahkan krn mustahil sesuatu yg satu berada di dua tempat dalam satu waktu dan menurut mereka apa yg kita baca adl hikayah/meniru dari yg tertulis pertama di lauhil mahfuzh dan bacaan itu adl perbuatan dan ciptaan kita. Al-Ka’bi berkata bahwa inilah yg dipilihnya dari sekian pendapat yg berbeda tentang Alquran. Ia juga berpendapat tentang kemampuan akal dalam mengetahui baik dan buruk bahwa akal mewajibkan seseorang utk mengenal Allah Ta’ala dgn segala hukum-Nya dan sifat-sifat-Nya sebelum turunnya wahyu dan jika ia lalai dari mengenal-Nya Allah akan menghukumnya selama-lamanya.

3. An-Nazhzhamiyyah

Yaitu para pengikut Ibrahim bin Yassar bin Hani’ an-Nazhzham. Ia telah mengkaji berbagai kitab filosof kemudian ia campur adukkan ucapan para filosof itu dgn ucapan Mu’tazilah. Dia berbeda pandangan dgn yg lainnya dalam beberapa masalah berikut ini

Dia menambahkan pendapat tentang qadar baik dan buruknya di antaranya adl pendapatnya bahwa Allah Ta’ala tidak disifati dgn qudrah atas kejahatan dan maksiat dan tidaklah hal-hal itu termasuk dalam perkara yg masuk dalam qudrah Allah Ta’ala. Berbeda dgn pendapat Mu’tazilah lainnya yg mengatakan bahwa Allah kuasa atas hal-hal itu tetapi Dia tidak melakukannya krn hal-hal itu jelek. Pendapat an-Nazhzham bahwa kejelekan itu adl sifat dzat dari sesuatu yg jelek maka hal itulah yg mencegah disandarkannya perbuatan jelek kepada Allah. Maka dia berpendapat bahwa bisanya timbul kejelekan dari Allah adl sebab suatu kejelekan. Jadi Dia yg berlaku adil tidaklah disifati dgn qudrah atas kezhaliman.

Selanjutnya an-Nazhzham menambah kerancuan ini dgn pendapat bahwa Allah kuasa melakukan utk hamba-Nya apa-apa yg diketahui-Nya mengandung kemaslahatan mereka dan tidak kuasa melakukan yg tidak mengandung maslahat bagi mereka ini menyangkut urusan dunia. Adapun di akhirat an-Nazhzham berkata bahwa Allah Ta’ala kuasa menambah azab bagi penghuni neraka dan tidak kuasa menguranginya. Demikian juga Dia tidak kuasa mengurangi keni’matan penghuni sorga juga tidak kuasa mengeluarkan seorang pun dari penghuni sorga dan bahwa hal-hal yg demikian ini tidak masuk dalam kuasa Allah.

Berdasarkan pendapatnya ini berarti Allah Ta’ala itu terpaksa melakukan segala yg diperbuat-Nya. Sesungguhnya yg Maha Kuasa itu pada hakekatnya adl yg memiliki pilihan antara berbuat atau tidak. An-Nazhzham menjawab bahwa yg kalian wajibkan atasku dalam perkara qudrah juga wajib atas kalian dalam perkara fi’l . Bukankah menurut kalian Dia mustahil melakukannya walaupun mampu melakukannya jadi tidak ada bedanya.

An-Nazhzham sebenarnya mengambil pendapat ini dari ucapan filosof kuno yg mengatakan bahwa orang dermawan tidak boleh menyimpan sesuatu yg tidak dilakukannya maka apa yg dibuat dan diadakannya itulah yg kuasa dilakukannya. Jika dalam ilmu dan kuasa Allah Ta’ala ada yg lbh baik dan lbh sempurna lbh teratur dan lbh bermaslahat maka dari itu pastilah Dia melakukannya.

Pendapatnya tentang iradah bahwa Allah Ta’ala pada hakekatnya tidak disifati dengannya . Jika disifati dgn iradah secara syar’I dalam perbuatannya maka maksudnya adl bahwa Dia-lah Penciptanya dan Yang Menumbuhkannya berdasarkan ilmu-Nya. Dan jika disifati bahwa Dia menghendaki perbuatan-perbuatan hamba maka maksudnya adl bahwa Dia menyuruhnya atau melarangnya. Dan dari an-Nazhzhamlah al-Ka’bi mengambil pendapatnya tentang iradah.

Pendapatnya bahwa perbuatan hamba semuanya adl gerakan dan diam. Ilmu dan keinginan adl gerakan jiwa. Maksud dari gerakan ini bukanlah gerakan yg berpindah tetapi gerakan itu adl perubahan sebagaimana kata para filosof yaitu gerakan dalam kualitas kuantitas meletakkan di mana kapan dan sebagainya.

An-Nazhzham juga sepakat dgn para filosof bahwa manusia pada hakekatnya adl jiwa dan ruh sedangkan badan adl alat dan instrumennya. Namun ia tidak terlalu paham pendapat mereka dan cenderung pada pendapat para filosof naturalis bahwa ruh adl jasad halus yg menjerat tubuh dan masuk ke dalam hati seperti masuknya air ke dalam bunga mawar dan minyak ke dalam biji wijen atau lemak pada susu. Dan dia berkata bahwa ruh adl yg punya kekuatan dan kemampuan dan kehidupan serta kehendak. Dia mampu dgn jiwanya dan kemampuan itu ada sebelum perbuatan.

Al-Ka’bi menceritakan darinya dia berkata bahwa tiap sesuatu yg melampaui batas kemampuan yg berupa perbuatan maka itu adl perbuatan Allah Ta’ala atau bahwa Allah Ta’ala menciptakan batu dgn suatu tabi’at tertentu jika engkau melemparkannya ke atas dia akan terlempar dan jika mencapai titik akhir lemparan batu itu akan kembali ke tempatnya secara natural. Dia juga punya banyak kerancuan tentang atom dan hukumnya serta pendapat yg menentang para ahli ilmu kalam dan filosof.

Menurut pendapatnya bahwa Allah Ta’ala menciptakan sesuatu sesuai dgn bentuk dan hekekatnya sekarang ini. Seperti mineral dan barang tambang tumbuh-tumbuhan hewan dan manusia. Allah menciptakan Adam as dan menciptakan keturunannya hanya saja Allah menyembunyikan sebagian dalam sebagian yg lain. Masalah duluan atau belakangan itu hanya masalah kemunculan dari persembunyiannya bukan masalah penciptaannya dan keberadaannya. Pendapat ini sebenarnya dari ucapan filosof yg beraliran “sembunyi dan muncul”. Dan an-Nazhzham lbh cenderung mengakui pendapat para naturalis daripada kaum metafisik dari kalangan filosof.

Demikian beberapa pendapatnya di antara banyak pendapatnya yg rancu. Di antara pengikut an-Nazhzham adl al-Fadhl al-Hadatsi dan Ahmad bin Khabits. Ibn al-Rawandi mengatakan bahwa mereka mempercayai bahwa alam ini mempunyai dua pencipta satunya adl pencipta yg kekal yaitu Allah dan yg satunya adl pencipta yg diciptakan oleh Allah yaitu ‘Isa bin Maryam. Dan pendapat ini tentu saja bathil dan tertolak.

4. Ahmadiah

Mirza Ghulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah, mempunyai banyak nama dan keturunan. Suatu keistimewaan buat dia, “konon” semua itu diperoleh dari Tuhannya. Bahkan yang lebih menarik lagi, Mirza Ghulam Ahmad menguasai banyak bahasa, diantaranya: Bahasa Urdu, Inggris, Arab, Parsi, dan bahasa Ibrani. Dengan bahasa-bahasa itulah ia berdialog dengan Tuhannya.

Puteranya yang masyhur, Bashiruddin Mahmud Ahmad (1899-1965) yang menduduki tahta khalifah kedua dalam Jema’at Ahmadiyah, menulis tentang saat-saat kelahiran ayahnya sebagai berikut:

” Hazrat Ahmad as. lahir pada tanggal 13 Februari 1835 M, atau 14 Syawal 1250 H, hari Jumat, pada waktu shalat Subuh, di rumah Mirza Ghulam Murtaza di desa Qadian. Beliau lahir kembar. Yakni beserta beliau lahir pula seorang anak perempuan yang tidak berapa lama kemudian meninggal dunia. Demikianlah sempurna sudah kabar-ghaib yang tertera di dalam kitab-kitab agama Islam bahwa Imam Mahdi akan lahir kembar”.[2]

Demikian Bashiruddin M.A. menceritakan kelahiran ayahnya. Yang menjadi pertanyaan di sini ialah, oleh siapa dan pada siapa kabar ghaib lahir kembar itu telah disampaikan? Kemudian dalam buku-buku Agama Islam yang mana kabar itu dimuat?

Kiranya Bashir M.A. dan Ahmadiyahnya tidak berhasrat atau kurang perlu untuk menyebut nama orang-orang maupun buku-buku Islam yang menyebut berkenaan dengan kabar ghaib dan lahir kembar itu.

Lebih lanjut, perihal nama-nama yang dimiliki Mirza Ghulam Ahmad, Bashiruddin maupun Ahmadiyah berkata:
“Asal nama beliau hanyalah Ghulam Ahmad, atau nama lengkap (full name) beliau adalah Ghulam Ahmad”. [3]

Kemudian terdapat di depan Ghulam Ahmad, sebuah nama lagi ialah Mirza. Dengan demikian nama kepanjangannya menjadi Mirza Ghulam Ahmad. Di antara ketiga sebutan tadi, hanya Ghulam sajalah yang tidak diperbincangkan. Sisanya yakni Mirza dan Ahmad, merupakan nama-nama yang mengandung di dalamnya arti dan tujuan yang istimewa. Betapa tidak istimewa? Allah sendiri (kata Bashiruddin) yang sering memanggil-manggilnya dengan nama Ahmad!!

“Kebiasaan beliau adalah suka menggunakan nama Ahmad bagi diri beliau secara ringkas. Maka, waktu menerima baiat dari orang-orang, beliau hanya memakai nama Ahmad. Dalam ilham-ilham , Allah Ta’ala sering memanggil beliau dengan nama Ahmad”.

Aliran Ahmadiyah Qodiyan itu berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari India adl nabi dan rasul kemudian bagi yg tidak mempercayainya adl kafir murtad. Ahmadiyah Qodiyan memang mempunyai nabi dan rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad dari India. Ahmadiyah Qodiyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci Tadzkirah.

Mereka menganggap kitab suci Tadzkirah adl kumpulan wahyu yg diturunkan Tuhan kepada Mirza Ghulam Ahmad yg kesuciannya sama dgn kitab suci Alquran krn sama-sama wahyu dari tuhan tebalnya lbh tebal dari Alquran. Kalangan Ahmadiyah mempunyai tempat suci tersendiri utk melakukan ibadah haji yaitu Rabwah dan Qodiyan di India.

Mereka mengatakan “Alangkah celakanya orang yg telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qodiyan. Haji ke Mekah tanpa haji ke Qodiyan adl haji yg kering lagi kasar.” Selama hidupnya “nabi” Mirza tidak pernah pergi haji ke Mekah. Kalau dalam keyakinan umat Islam para nabi dan rasul yg wajib dipercayai hanya 25 orang dalam ajaran Ahmadiyah ada 26 orang. Yang ke-26 tersebut adl “nabi” Mirza Ghulam Ahmad.

Dalam ajaran Islam kitab samawi yg dipercayai ada empat buah yaitu Zabur Taurar Injil dan Alquran. Tetapi bagi ajaran Ahmadiyah Qodiyan kitab suci yg wajib dipercayai harus lima buah dan kitab suci yg kelima adl kitab suci Tadszkirah yg diturunkan kepada “nabi” Mirza Ghulam Ahmad ciptaan konspirasi politik internasional.

Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal bulan dan tahun sendiri nama bulan Ahmadiyah adl Suluh Tablig Aman Syahadah Hijrah Ihsan Wafa Zuhur Tabuk Ikha’ Nubuwah Fatah. Adapun tahunnya adl Hijri Syamsi yg biasa mereka singkat dgn HS. Tahun Ahmadiyah saat ini adl 1373 HS . Kewajiban menggunakan tanggal bulan dan tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut atas perintah khalifah Ahmadiyah yg kedua yaitu Basyiruddin Mahmud Ahmad.

Berdasarkan firman “tuhan” yg diterima oleh “nabi” dan “rasul” Ahmadiyah yg terdapat dalam kitab suci “Tadzkirah” yg artinya “Dialah tuhan yg mengutus rasulnya ‘Mirza Ghulam Ahmad’ dgn membawa petunjuk dan agama yg benar agar dia memenangkannya atas segala agama-agama semuanya.” . Isinya meniru-niru kitab suci Alquran. Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri kitab suci sendiri tanggal bulan dan tahun sendiri tempat utk haji sendiri serta khalifah sendiri yg sekarang khalifah yg keempat yg bermarkas di Inggris Thahir Ahmad.

Khalifah Ahmadiyah adl khalifah fiktif yg dibentuk dgn tujuan politik. Semua anggota Ahmadiyah diseluruh dunia wajib tunduk dan taat kepada Thahir Ahmad. Orang di luar Ahmadiyah adl kafir dan wanita Ahmadiyah haram menikah dgn laki-laki di luar Ahmadiyah. Jika tidak mau menerima Ahmadiyah tentu mengalami kehancuran. Berdasarkan ayat kitab suci Ahmadiyah Tadzkirahbahwa tugas dan fungsi Nabi Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul yg dijelaskan oleh kitab suci umat Islam Alquran dibatalkan dan digantikan oleh “nabi” Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad.

Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah “Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab suci ‘Tadzkirah’ ini dekat dgn Qodian-India. Dan dgn kebenaran kami menurunkannya dan dgn kebenaran dia turun.” . Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah”Katakanlah wahai Mirza Ghulam Ahmad ‘Jika kamu benar-benar mencintai Allah maka ikutilah aku’.” . Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah”Dan kami tidak mengutus engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad kecuali utk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” . Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah “Katakan wahai Mirza Ghulam Ahmad ‘Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu hanya diberi wahyu kepadaku’.” . Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu-wahai Mirza Ghulam Ahmad-kebaikan yg banyak.” .

Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah “Sesungguhnya kami telah menjadikan engkau -wahai Mirza Ghulam Ahmad-imam bagi seluruh umat manusia.” . Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah “Oh pemimpin sempurna engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad seorang dari rasul-rasul yg menempuh jalan betul diutus oleh yg maha kuasa yg rahim.”. Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah “Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam lailatur qadar.”. Firman “tuhan” dalam kitab suci Tadzikrah “Dan bukan kamu yg melempar ketika kamu melempar tetapi Allahlah yg melempar.

Masih banyak lagi ayat-ayat kitab suci Alquran yg dibajaknya. Ayat-ayat yg dikutip di atas adl penodaan dan bajakan-bajakan dari kitab suci umat Islam Alquran. Mirza Ghulam Ahmad mengaku kepada umatnya bahwa ayat-ayat tersebut adl wahyu yg diterima dari “tuhannya” di India.

Penodaan Agama dan Hukumnya Pada kitab Undang-Undang Hukum Pidana diadakan pasal baru yg berbunyi sebagai berikut. PASAL 56 a Surat edaran Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/BA.84 tanggal 20 September 1984 a.l.
Selain itu, diluar negeri juga telah ada larangan serupa:

- Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak 18 Juni 1975.
- Brunai Darus Salam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Brunai Darus Salam.
- Rabithah Alam Islamy yg berkedudukan di Mekah telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adl kafir dan keluar dari Islam.
- Pemerintah kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adl kafir dan tidak boleh pergi haji ke Mekah.
- Pemerintah Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah golongan minoritas nonmuslim. Simpulan Ahmadiyah sebagai perkumpulan atau jemaat didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qodiyan India tahun 1889 yg krn perbedaan pandangan tentang penerus kepemimpinan dalam Ahmadiyah dan ketokohan pendirinya berkembang dua aliran yaitu Anjuman Ahmadiyah dan Anjuman Ishaat Islam Lahore .

Kedua aliran tersebut mengakui kepemimpinan dan mengakui ajaran yg bersumber pada ajaran Mirza Ghulam Ahmad. Jemaat Ahmadiyah masuk dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1920-an dgn menamakan diri Anjuman Ahmadiyah Qodiyan Departemen Indonesia dan kemudian dinamakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia yg dikenal dgn Ahmadiyah Qodiyan dan gerakan Ahmadiyah Lahore yg dikenal dgn Ahmadiyah Lahore. Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima wahyu dan dgn wahyu itu dia diangkat sebagai nabi rasul al-masih mau’ud dan imam mahdi.

Ajaran dan paham yg dikembangkan oleh pengikut jemaat Ahmadiyah Indonesia khususnya terdapat penyimpangan dari ajaran Islam berdasarkan Alquran dan hadis yg menjadi keyakinan umat Islam umumnya antara lain tentang kenabian dan kerasulan Mirza Ghulam Ahmad sesudah Rasulullah saw.

Penutup Sebagai penutup kajian ini kami kutip sebuah ayat Alquran yg mengancam orang yg mengaku menerima wahyu serta menulis kitab dgn tangannya sendiri kemudian dikatakannya dari Allah SWT dgn dusta yg amat keji seperti yg dilakukan oleh “nabi” Mirza di atas. Allah SWT berfirman yg artinya “Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yg menulis al-kitab dgn tangan mereka sendiri lalu dikatakannya ‘Ini dari Allah’ utk memperoleh keuntungan yg sedikit dgn perbuatan itu. Maka kecelakaanlah bagi mereka akibat dari apa yg ditulis oleh tangan mereka sendiri dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yg mereka kerjakan”.

5. Al-Qadiani

Berikut ini kami paparkan keyakinan-keyakinan Al-Qadiani yg menyesatkan itu.

Pengakuannya adl sebagai mujadid Al-Masih Al-Mahdi nabi rasul dan pengakuan lainnya yg berkisar antara mujadid hingga kenabian bahkan lbh tinggi dari kenabian.
Berikut wbw cuplikkan beberapa pengakuan “gila” nya:

“Banyak hati telah mati telah banyak dosa sangat keras kesusahan pada malam yg larut dalam kegelapan yg pekat rahim Allah mengeluarkan cahaya langit. Akulah cahaya itu al-mujadid yg dapat perintah hamba yg ditolong Al-Mahdi yg dikenal Al-Masih yg dijanjikan. Dan sesungguhnya aku berada dalam posisi yg sangat mulia di sisi Tuhanku tak ada seorang pun yg mengetahuinya.” .

“Kabar gembira utk kamu sekalian! Telah datang kepadamu Al-Masih. Ia telah diusap Yang Maha Kuasa dan diberinya ucapan yg fasih.. Kebahagiaan utk kamu! Telah datang kepadamu Al-Masih yg dikenal membawa harta yg banyak dan barang yg bertumpuk.. Wahai sekalian manusia sesungguhnya aku adl Al-Masih al-Muhamadi. Sesungguhnya aku Ahmad al-Mahdi.” .

“Akulah Al-Masih yg dijanjikan yg telah ditentukan kedatangannya di akhir zaman oleh Allah Yang Maha Bijaksana. Akulah orang yg diberi ni’mat yg disebutkan dalam surah Al-Fatihah pada saat muncul dua golongan tersebut.”

Aku dilahirkan kembar dgn seorang putri di desa ini tetapi saudari kembarku itu wafat dan aku tetap diberi kehidupan oleh Allah pemilik kemuliaan. Kejadian ini tentu sangat jarang di masyarakat.

Meskipun demikian aku hidup dgn dua penyakit.

1. Penyakit di bagian bawah . Dalam sehari semalam ia bisa kencing sampai seratus kali.
2. Penyakit di bagian atas .

“Jadi kehidupanku lbh aneh dari kelahiran Al-Masih dan lbh besar mukjizatnya bagi orang yg melihat.” . “Sesungguhnya akulah Al-Masih dan sesungguhnya aku berjalan dan aku mengembara.

Sesungguhnya Isa telah wafat dan tidak hidup seperti hidupku.” . “Akulah Al-Masih. Akulah al-hakim. Akulah Muhammad. Akulah Ahmad yg terpilih.” . “Aku dijadikan sebagai Maryam dan aku menjadi Maryam selama dua tahun.. Kemudian ditiupkan roh kepada Isa sebagaimana ditiupkan kepada Maryam lalu ia hamil dalam bentuk pinjaman setelah beberapa bulan tidak lbh dari sepuluh bulan aku pisahkan dari Maryam dan aku dijadikan Isa. Dengan demikian jadilah aku putra Maryam.” . Sesungguhnya Allah menemai aku Maryam yg hamil mengandung Isa. Akulah yg dimaksudkan oleh firman Allah Taala “Dan Maryam putri Imran yg mensucikan kehormatannya lalu Kami tiupkan kepadanya roh Kami”.

“Karena akulah satu-satunya orang yg mengakui bahwa aku adl Maryam dan bahwa ditiupkan kepadaku roh Isa.” . “Saya melihat diriku dalam keadaan kasyaf seakan aku ini seorang wanita lalu Allah menampakkan kepadaku kekuatan pria isyarat ini sudah cukup utk orang yg cerdas dan paham.” . “Sebelum turun wabah penyakit Tuhanku mewahyukan kepadaku ‘Buatlah perahu di bawah pengawasan-Ku dan janganlah engkau mengajak Aku berbicara kepada orang-orang yg zalim krn mereka pasti tenggelam. Sesungguhnya orang-orang yg berbaiat kepadamu sesungguhnya mereka berbaiat kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka.”

“Lihatlah sekarang sesungguhnya Allah telah menjadikan wahyu-Nya kepadaku ajaran-ajaranku baiat kepadaku sama dgn perahu Nuh dan Allah menjadikannya sebagai kunci keselamatan seluruh manusia.”

“Sungguh Tuhanku telah memberi tahu kepadaku bahwasannya aku seperti perahu Nuh bagi seluruh makhluk. Maka siapa yg datang kepadaku dan masuk dalam baiat sungguh ia selamat dari kehilangan. Maka sungguh bahagialah kaum yg selamat.”

“Perumpamaanku di sisi Allah seperti Adam.. Lalu Allah menjadikan aku sebagai Adam lalu dia memberiku semua yg telah diberikan kepada Abul Basyar .” . “Pengakuan bahwa aku adl rasul dan nabi.” . “Dan Allah yg sebenarnya. Dialah yg mengutus rasul-Nya di Qadian.” .