Bekal Menuju Surga
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani, Abu Darda berkata,  "Rasulullah SAW telah memberi wasiat kepadaku agar aku melihat kepada orang yang  lebih rendah daripadaku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku,  mencintai orang-orang miskin dan mendekati mereka, menyambung tali silaturahim  dengan orang yang memutuskan hubungan denganku, berkata atas nama Allah dan  tidak takut dalam menegakkan kebenaran di jalan Allah, tidak meminta apa pun  dari orang lain, dan memperbanyak bacaan hawqalah. Sesungguhnya semua itu adalah  bekal menuju surga."
Ada beberapa prinsip hidup yang terkandung dalam  hadis di atas yang jika dipegang teguh akan mengantarkan setiap Muslim menjadi  penghuni surga.
Pertama, tidak tergoda oleh gemerlap kenikmatan dunia.  Ia selalu melihat kepada orang yang lebih rendah dalam hal urusan dunia. Dengan  begitu, ia tidak akan diperbudak oleh nafsu untuk mengejar kenikmatan dunia.  Baginya, kepuasan yang sesungguhnya bukan karena melimpahnya harta dan benda,  tetapi karena keberhasilannya mensyukuri nikmat Allah SWT. Rasulullah SAW  bersabda, "Bukanlah kekayaan itu dengan melimpahnya harta dan benda, melainkan  kekayaan itu adalah kekayaan jiwa." (HR Abu Ya'la).
Kedua, meningkatkan  ibadah sosial. Dalam hidup, setiap Muslim tidak hanya cukup dengan ibadah ritual  tetapi juga ibadah sosial. Ini dapat dilakukan dengan memberi perhatian kepada  orang miskin. Sikap ini akan melahirkan kesadaran bahwa hikmah perbedaan kondisi  kehidupan manusia adalah agar satu sama lain saling menolong. Menyambung tali  silaturahim dengan orang yang telah memutuskan hubungan dengan kita juga  merupakan bentuk ibadah sosial. Ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang ikhlas  dan berjiwa besar. Rasa kasih sayang telah mengalahkan prasangka buruk terhadap  orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang ingin dilapangkan  rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali  silaturahim." (HR Bukhari Muslim).
Ketiga, berjuang menegakkan kebenaran  di jalan Allah. Ini adalah perjuangan yang sangat mulia di sisi Allah. Orang  yang yakin atas pertolongan Allah, ia tidak akan mundur dalam memperjuangkan  kebenaran. Puncak kebahagiaan adalah ketika kebenaran berhasil mengalahkan  kebatilan. Allah berfirman, "Kebenaran itu datang dari Tuhanmu. Dan janganlah  kamu sekali-kali termasuk orang-orang yang ragu terhadap kebenaran itu." (QS.  2:147).
Keempat, hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.  Ini berarti bahwa setiap orang diperintahkan untuk berusaha dan bekerja dalam  memenuhi kebutuhan hidupnya. Hidup sederhana dengan hasil keringat sendiri lebih  baik daripada hidup berlimpah tetapi dari pemberian orang lain. Rasulullah SAW  bersabda, "Tidaklah sekali-kali seseorang itu makan makanan lebih baik daripada  apa yang dimakannya dari hasil jerih payahnya sendiri. Dan Nabi Daud AS itu  makan dari hasil jerih payahnya sendiri." (HR. Bukhari).

0 komentar for "Bekal Menuju Surga"