Atap yang Terpelihara
Benda-benda langit yang berlalu lalang di ruang angkasa dapat menjadi ancaman  serius bagi Bumi. Tapi Allah, Pencipta Maha Sempurna, telah menjadikan atmosfir  sebagai atap yang melindungi bumi. Berkat pelindung istimewa ini, kebanyakan  meteorid tidak mampu menghantam bumi karena terlanjur hancur berkeping-keping  ketika masih berada di atmosfir.
Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan  perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:
"Dan  Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka  berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al  Qur'an, 21:32)
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian  ilmiah abad ke-20.
Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting  bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar  ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke  bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Atmosfir juga menyaring sinar-sinar  dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya  membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti  cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini  sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya  menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi  kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang  dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil  dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.
Kebanyakan  manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir tentang fungsi  atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam benak mereka  tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas adalah kawah  raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh di Arizona,  Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh ke Bumi,  sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni. Namun, fungsi pelindung  dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya dengan  aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi manusia, dan sebuah  keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur'an.
Fungsi pelindung dari  atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu  dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah  nol.
Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya.  Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan  medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang  mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh  matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika  saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api  matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh  kehidupan di muka bumi.
Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting  Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata memiliki kerapatan  terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri  atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya  yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi  Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika  lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung  di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan  magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih  kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet.  Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya  ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang  Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena,  CA.)
Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana  tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa  dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan  tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya,  dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba  hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah sistem sempurna  sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan  melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru  mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu  dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan  pelindung.
 
 
 Energi yang dipancarkan  oleh sebuah letusan pada Matahari sungguh amat dahsyat sehingga sulit  dibayangkan akal manusia: Letusan tunggal pada matahari setara dengan ledakan  100 juta bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Bumi terlindungi dari  pengaruh merusak akibat pancaran energi ini.
The magnetosphere layer,  formed by the magnetic field of the Earth, serves as a shield protecting the  earth from celestial bodies, harmful cosmic rays and particles. In the above  picture, this magnetosphere layer, which is also named Van Allen Belts, is seen.  These belts at thousands of kilometres above the earth protect the living things  on the Earth from the fatal energy that would otherwise reach it from space.  

0 komentar for "Atap yang Terpelihara"