Asal-usul Natal
Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu  mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari manakah  agama kafir itu mendapatkan ajaran itu? Dimana, kapan, dan bagaimana bentuk asli  ajaran itu?
Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab)  sampai pada sejarah kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan  bahwa ajaran itu berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat  Babilonia di bawah raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim lahir).  Jelasnya, akar kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi  Nuh.
Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan  masyarakat Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara,  dan sistem ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah  mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota  lainnya. Dia pula yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama "Nimrod" dalam  bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya "dia membangkang  atau murtad" (Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda  membandingkan kata "Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad".  Pen)
Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini,  yang mengawali pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang  di dunia sampai saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia  mengawini ibu kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod  meninggal dunia, ibu yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran  bahwa Roh Nimrod tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia  membuktikan ajarannya dengan adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang  kayu yang mati, yang ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru  bagi Nimrod yang sudah mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu  hadir di pohon evergreen ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di  ranting-ranting pohon itu. 25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah  asal usul pohon Natal.
Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod,  Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai  julukan, akhirnya Nimrod dipuja sebagai "Anak Suci dari Sorga". Melalui  perjalanan sejarah dan pergantian generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa  ke bangsa lainnya, penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi  Mesiah Palsu yang berupa dewa Baal, anak dewa Matahari. Dalam sistem kepercayaan  Babilonia ini, "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi  obyek penyembahan. Ajaran penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas  sampai di luar Babilonia dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan  bahasa negara-negara yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan  Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius. Dalam agama Pagan Roma disebut  Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat  pemujaan terhadap dewi Madonna, jauh sebelum Yesus lahir!
Sampai pada  abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah banyak dewa) Romawi  menerima agama baru yang disebut "Kristen," dengan membawa adat dan kepercayaan  pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi Madonna, Ibu dan Anak  juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal. Di setiap musim Natal kita  selalu mendengar lagu-lagu atau hymne: "Silent Night" atau "Holy Night" yang  sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.
Kita yang sejak  lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah diajarkan untuk mengagungkan  dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman jahiliyah kuno itu. Kita  tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah asal usul adat seperti itu -  Apakah ia berasal dari ajaran Bible (Alkitab), ataukah ia berasal dari  kepercayaan penyembah berhala yang sesat?
Kita terperangah seakan-akan  tidak mau menerima kebenaran ini, karena seluruh dunia terlanjur telah  melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar meremehkan dan mencemooh kebenaran  ini. Namun Tuhan telah berfirman kepada para utusannya yang  setia:
"Katakan dengan lantang, dan jangan menghiraukan penghinaan  mereka! Kumandangkan suaramu seperti terompet! Dan tunjukkan di depan umatKu  tentang kesesatan mereka!" Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi  mereka, meskipun ini adalah fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel  (Alkitab).
Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia  kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad  yang lampau sampai kepada kita.
Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis  (Dewi Langit) melahirkan anaknya yang tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir  semua orang-orang penyembah berhala (paganis) di dunia waktu itu, merayakan  ulang tahun (Natal) anak dewi Isis ini jauh sebelum kelahiran  Yesus.
Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu  bukanlah hari kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen  abad pertama tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak  ada ajaran atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi,  perayaan Natal atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh  para paganis, dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah  anda!
Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal dengan  "Chaldean Mysteries" (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, isteri  Nimrod. Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara  turun-temurun hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen.

0 komentar for "Asal-usul Natal"