WAHAI REMAJA MUSLIM, BERISLAMLAH DENGAN BERPIKIR
Cerita di bawah ini hanyalah fiktif belaka, namun diambil dari kejadian nyata dengan sedikit perubahan nama, isi cerita dan tempat. Dan cerita di bawah ini mengandung materi Kristologi ( ilmu yang mempelajari agama kristen, tetapi dalam konteks non kristen ).
Fadhil,  begitu penasarannya dengan isi sebuah VCD yang ia temukan di teras  Masjid dekat rumahnya ketika ia hendak sholat Subuh tadi pagi, di kover  VCD tersebut tertuliskan dengan huruf besar “ Pengakuan Jujur Seorang Beriman “.  Tentu saja Fadhil penasaran melihat isi VCD tersebut. Kemudian dia  menyalakan laptopnya, dan memasukkan VCD itu ke dalam CD ROM di  Laptopnya, ternyata isinya sebuah film.
Fadhil  pun memutar film tersebut, dengan sedikit penasaran dia menontonnya.  Ternyata adegan dalam film itu adalah seorang pria berumur sekitar 37  tahun, mengenakan jas berwarna hitam dan dasi di dadanya. Dia berdiri di  sebuah podium bergambar salib. 
“Saudara-saudara yang saya cintai sekalian, inilah pengakuan jujur dari seorang mantan ustad, kata Pria dalam film itu berapi-api.
“Dulu  ketika saya belum diterangi jalan kristus, saya adalah seorang ustad  garis keras, saya pernah membakar sebuah gereja bersama jamaah saya,  karena saya merasa jijik dengan orang Kristen”. 
“Saya  juga terlibat pada kerusuhan etnis tahun 1999, saya ikut menswiping  warga keturunan Tionghoa, saya yang termasuk berteriak-teriak, Cina-Cina  kafir, najis, karena saat itu saya sangat anti terhadap warga  Tionghoa”.
“Saya juga pernah berdebat dengan seorang pendeta Kristen, saya bacakan ayat Kursi kepadanya ternyata tidak mempan”.
“Saya  ingat sebuah Hadis yang berbunyi “Mala Yatimal Wajibul illa Bi huwa fa  Wajib”, yang artinya Wajib bagi anak yatim untuk disantuni maka  kewajiban itu membawa keberkahan”.
“  Saat itu saya menyantuni seorang anak yatim dan membiayai sekolahnya,  perasaan tenang dan berkah belum juga saya temukan sodara".
“Dan  suatu malam ketika saya sholat Duha, saya mendapatkan sebuah kejadian  rohani yang luar biasa, saat saya sujud menghadap Tuhan, saya merasakan  adanya kesejukan yang menyisir punggungku, ketika saya bangun dari  sujud, saya terkaget, ternyata di depan saya berdiri sesosok laki-laki  berwajah sejuk dan dia tersenyum padaku, lalu dia mengulurkan tangannya  dan berkata “ Saya lah tuhanmu, saya jalan hidupmu”, dan di kemudian  hari saya tahu bahwa sosok itu adalah Yesus Kristus yang sengaja  mendatangi saya dengan kasihnya”.
“Sejak  saat itu saya berubah pikiran, dari yang dulu sempit menjadi lebih  luas, saya juga lebih sering berdiskusi dengan para pendeta tentang  masalah ketuhanan, dan pertengahan tahun 2002 saya resmi di babtis, kini  nama saya Valenncius Christophorus Tukimin, nama Valencius  Christophorus adalah nama baptis saya”.
“Demikian pengakuan jujur dari saya, hamba tuhan yang hina ini “.
Tentu  saja Fadhil hanya tersenyum-senyum sendiri melihat isi film pengakuan  jujur abal-abal seorang kristen yang mengaku mantan ustad. Fadhil tahu,  itu hanya karangan para aktivis kristenisasi saja, untuk menggaet  pengikut. 
BERPIKIRLAH
Pengakuan  mantan-mantanan ustad di atas yang sangat kelihatan abal-abal,  lagian  ustad mana yang menyuruh jamaahnya untuk membakar gereja atau menyuruh  meswiping warga etnis Tionghoa, selain itu masa pendeta dibacain ayat  kursi, emangnya lagi kesurupan apa. Pernyataan abal-abal lainnya adalah  pernyataan si Sarimin eh Tukimin ( yang katanya mantan ustad ) yang  membaca sebuah Hadis yang ternyata bukanlah hadis, karena Rasulullah Saw  tidak pernah bersabda seperti itu. Itu adalah sebuah kaidah Kulliyah ushul Fiqh para ulama jaman dahulu setelah wafatnya Rasulullah Saw, yaitu yang benar bunyinya “Ma la Yatimul Wajibu illa bihi fa huwa wajib”, yang artinya suatu kewajiban tidak akan sempurna tanpa adanya sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya Wajib.
Sebagai  contohnya adalah Khitan yang hukum asalnya adalah sunnah, namun karena  berhubungan dengan kewajiban Sholat lima waktu, yaitu dengan khitan maka  najis mudah dibersihkan, maka Khitan itu menjadi Wajib, contoh lain  adalah Negara Khilafah Islam, yang hukum asalnya adalah Sunnah tapi  karena berhubungan dengan kewajiban melaksanakan Syariat Islam secara  kaffah, maka negara Khilafah Islam wajib hukumnya berdiri.
BERAGAMA ITU DENGAN BERPIKIR
Allah Swt berfirman “Inna fi Kholkis samawati wal ardhi, wah tilla fil laili wan nahari la’ayatil li ulil albab”.
Artinya :
Sesungguhnya  dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang  terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. ( Ali Imran ayat  190 ).
Dari dalil di atas jelas bahwa alasan umat Islam menganut agama Islam itu adalah karena berpikir, bukan yang lain.
Kita  lihat pada pengakuan si pendeta Tukimin di atas, jelas dia beragama  tidak dengan berpikir, tetapi karena penampakkan betul tidak. Coba  kalian lihat pada pengakuan saat sholat duha malam hari ( sholat duha  kok malam-malam?, mana ada ) dia melihat sesosok pria berwajah sejuk  mengulurkan tangannya, yang katanya penampakan yesus christus .
Ya  saya katakan “untung dia melihat penampakkan yesus kristus”, coba kalo  dia melihat penampakkan kuntilanak atau suster ngesot, mungkin akan beda  agama yang dianutnya.
Jadi  jelas bahwa si Pendeta Tukimin ini beragama lewat mimpi bukan lewat  berpikir, karena jika dia berpikir maka pasti Islamlah yang akan menjadi  agamanya, bukan yang lain. Karena di Inggris saja para intelektual muda  banyak yang menjadi mualaf, dan menjadi mualaf adalah sebuah trend  terbaru bagi para intelektual di Inggris.
Mualaf Inggris
Itulah mereka memasuki Agama Islam karena proses berpikir, sehingga akhirnya menemukan Islam dalam hidupnya.
Begitu juga dalam hal dakwah, dakwah juga harus ditempuh lewat jalan pemikiran sebagai jalan utama, karena Islam itu adalah agama pemikiran. Jadi keinget sama sinetron Islam KTP, sebenarnya isi sinetron itu bagus, cuma kurang dari sisi pemikirannya, dan sedikit kritikan buat tokoh Bang Ali yang karakternya terlalu absolut alias tidak pernah salah, mana ada manusia gak pernah salah kecuali para Nabi, itu juga Nabi Adam As juga pernah salah kok, dan juga adanya sosok gaib yang muncul memberi nasihat, sebenarnya itu kurang relevan lah untuk berdakwah di jaman ini, lagian sosok gaib itu apa?? Jin atau Malaikat. Intinya kurang tepatlah dakwah Islam tanpa menggunakan pemikiran, dan justru malah menggunakan mistik-mistik, gaib-gaib. Bukannya gak percaya kepada yang Gaib, tapi urusan Gaib itu urusan Allah Swt bukan urusan manusia.
BERPIKIR TENTANG APA??
Dalam  firman Allah di atas disebutkan bahwa berpikir tentang penciptaan  langit dan bumi, yaitu penciptaan alam semesta. Menurut Albert Enstein,  alam semesta terpelihara oleh sebuah keseimbangan yang sangat teliti,  karena meleset sepertriliun-triliun milimeter saja alam semesta pasti  akan musnah dalam sekejap.
Lha  siapa yang mampu menjaga keseimbangan sampai seteliti itu jika bukan  Allah Swt. Karena Allah Swt itulah yang mengatur semua makhluknya yang  berupa planet-planet, bintang-bintang, galaksi-galaksi itu tetap patuh  dan beredar pada tempatnya, tanpa sedikitpun meleset dari aturan-Nya.
ALLAH SWT TAHU YANG TERBAIK BAGI KITA ( MAKHLUK-NYA )
Oleh  karena itu Allah Swt menurunkan Islam kepada seluruh umat manusia lewat  Nabi Muhammad Saw. Dengan perjuangannya Nabi Muhammad terpaksa terusir  dari kaumnya ( yang menindas dan memusuhinya ), dan berhijrah ke  Madinah, namun dengan dukungan dari suku-suku di sekitar Madinah,  Rasulullah Saw berhasil membangun sebuah Negara Daulah Khilafah yang  akhirnya memaksa musuh-musuhnya menyerah dengan damai ( penaklukan Mekah  ).
Dan  putra-putra mereka kelak nantinya mampu menguasai 2/3 ( dua pertiga )  dunia, dan menyebarkan warisan Rasulullah Saw yang berupa Negara  Khilafah Islamiyah yang memimpin umat Islam seluruh dunia, mempersatukan  mereka dalam satu negara.
Namun  warisan itu saat ini sudah dirusak dan ditumbangkan oleh kaum kafir.  Satu-satunya institusi penegak Al Quran dan Sunnah sudah tidak ada lagi,  dan umat Islam hidup tanpa bimbingan Al Quran dan Sunnah di segala  sendi kehidupannya. Padahal Al Qur’an dan Sunnah yang di dalamnya  terdapat Hukum Syariat Islamlah yang terbaik buat seluruh manusia,  karena itu asli ciptaan Allah Swt.
Mungkin salah satu diantara kalian akan berkata, “Ah  ini kan jaman modern, jaman pesawat ulang alik, jaman ipad, facebook,  twitter jaman internet dan multimedia, bukan jaman dulu jaman unta,  jaman kuda, jaman pedang dan tombak”.
Menurut  Ustad Muhammad Choirul Anam ( pengarang buku kota Roma menanti anda )  mengatakan, Memang jaman sekarang adalah jaman Blackberry, jaman Ipad,  Facebook, Twitter, dan internet, namun pola pikir manusianya justru  merosot jauh dari teknologi yang dipakai, yaitu pola pikir jahiliyyah,  primitif, kuno yang diberi warna modernisasi. Memang jaman sekarang  jaman mobil ferrari, peswat ulang alik, kereta api super cepat  Shinkanzen, namun pola sikap dan tingkah lakunya tidak mencerminkan  pesawat ulang alik, atau kereta Shinkanzen tapi justru lebih rendah  daripada unta, kuda dan keledai.
JADI KESIMPULANNYA
Jika  jaman ini adalah jaman modern, internet, facebook, twitter dan  sebagainya, maka pola pikirnya pun harus setingkat atau bahkan lebih  tinggi dari kemajuan teknologi yang dipakai, yaitu pola pikir yang  melangkahi, bukan pola pikir jahiliyah seperti seks bebas, pacaran,  valentinan yang jelas-jelas itu budaya kuno yang diberi warna modern.









0 komentar for "WAHAI REMAJA MUSLIM, BERISLAMLAH DENGAN BERPIKIR"