Legenda Anjing Penghisap Darah
Istilah  “chupacabra” berasal dari bahasa Spanyol, ”chupar” berarti mengisap dan  ”cabra” berarti kambing, karena sebagian besar ternak korban adalah  kambing. Dalam bahasa inggris, artinya goat sucker.
Pertama  kali istilah chupacabra atau El Chupacabra (bahasa Spanyol) dipakai  pada dua harian di Puerto Riko, tahun 1992. Keduanya melaporkan kasus  kematian massal ternak, mulai dari burung, kuda, dan yang terbanyak  adalah kambing.
Setelah  itu kasus sejenis banyak dilaporkan terjadi di Republik Dominika,  Argentina, Bolivia, Cile, Kolombia, Peru, Brasil, dan AS. Sejak itu  chupacabra tetap misterius dibicarakan banyak komunitas, tetapi tak ada  satu kesimpulan pun.
Bukan  menjadi jelas, sosok misterius itu justru menjadi sasaran mode kalangan  urban. Kaus dan topi bisbol bergambar rekaan chupacabra laris manis di  kalangan komunitas hispanik dan Amerika. Sosoknya disebut mirip coyote,  rubah berambut lebat, tetapi ada juga yang menyebutnya seperti kanguru  karena, katanya, bisa melompat tinggi. Sejumlah seniman menggambarkan  sosok chupacabra mirip gargoyle, makhluk bersayap dengan wajah  menyeringai dengan gigi tajam siap menerkam.
Faktanya,  setidaknya ada tiga ”sosok” gambaran chupacabra. Pertama dan yang umum:  sosoknya berkulit keras hijau keabu-abuan dengan kaki belakang lebih  panjang dari sepasang kaki depan. Bertaring besar dengan moncong seperti  anjing. Bisa berdiri dan melompat seperti kanguru dan berbau belerang.  Yang kedua, mirip dengan gambaran pertama, tetapi rambut kepalanya  sedikit. Ketiga, sosoknya bak anjing liar, kepala sedikit berambut, soal  rambut, tanpa gigi taring besar atau cakar.
Pada  Juli 2004, seorang peternak di San Antonio, Texas melaporkan adanya  makhluk menyerupai anjing yang meyerang ternaknya. Makhluk tersebut  disebutnya Makhluk Elmendorf. Namun Analisa DNA yang dilakukan  Universitas California menyimpulkan bahwa hewan tersebut adalah seekor  Coyote (anjing liar) dengan penyakit Kurap yang parah.
Pada  Oktober 2004, dua bangkai makhluk aneh ditemukan di area tersebut. Para  Ahli Biologi Texas menyimpulkan bahwa bangkai tersebut juga berasal  dari coyote dengan penyakit kurap.
Di  Coleman, Texas, seorang peternak bernama Reggie Lagow melihat seekor  hewan menyerang ternaknya, dan ia mengatakan bahwa hewan tersebut  menyerupai campuran antara anjing yang tidak berbulu, tikus dan kanguru.
 
Hewan itu bermoncong seperti anjing, berkulit keras tanpa bulu dengan kurap parah pada tubuhnya. Menurut Lynn, seperti dikutip Telegraph.co.uk, sejumlah ahli yang meneliti menduga itu adalah chupacabra.
Telepon Jerry terus berbunyi menanyakan hewan itu. Sebagian besar menduga itu chupacabra. ”Saya tidak tahu apa ini… saya tak tahu kalau saya punya binatang aneh,” kata Jerry yang kewalahan dengan berbagai permintaan wawancara.
Segera saja media lokal, nasional, bahkan internasional, mengutip apa yang ia sebut sebagai ”coyote cacat genetik” itu. Jerry sendiri tidak percaya akan adanya chupacabra. Universitas Texas A&M telah mengambil contoh jaringan dari tubuh hewan itu untuk mengidentifikasi. Begitu pula sejumlah universitas lain.
Sebelumnya, CNN menayangkan video berdurasi 1 menit 36 detik yang direkam dari perangkat video mobil Deputi Sherif Dewitt County, Texas, yang dikemudikan Brandon Riedel, 8 Agustus 2008.
Pada rekaman itu tampak sosok menyerupai anjing berwarna hitam, bermoncong, dengan kuping berdiri, lari di jalanan berkerikil. Dua kaki belakangnya sedikit lebih panjang dari sepasang kaki depan.
Sejumlah pihak menduga binatang itu sama spesiesnya dengan coyote—termasuk atasan Brandon, Sherif Jode Zavesky.
Perjumpaan itu bukanlah yang pertama di Cureo, Texas. Pada tahun 2007 seorang pengusaha peternakan menemukan hewan mati yang ia duga chupacabra. Hasil tes DNA-nya menunjukkan, DNA-nya mirip coyote, tetapi tidak identik.
Beberapa suku di hutan amerika latin juga mempercayai cerita adanya “manusia nyamuk”, makhluk mitos yang mendahului cerita chupacabra, manusia nyamuk memiliki hidung panjang dan juga menghisap darah. Beberapa mengatakan bahwa manusia nyamuk dan chupacabra adalah makhluk yang sama.
Pada tahun 2005, Issac Espinoza menghabiskan sekitar $6 juta dari kantongnya untuk menyelidiki chupacabra. Ia tinggal selama delapan bulan di dalam hutan amerika latin bersama teamnya. Beberapa kali mereka mengalami perjumpaan dengan makhluk aneh menyerupai chupacabra. Mereka beberapa kali memfilmkan makhluk tersebut dan membawa sampel rambut dan kulit yang berhasil didapat ke Universitas Texas untuk dianalisis. Hasilnya adalah bahwa makhluk tersebut bukan dari jenis yang dikenal saat ini.
BEBERAPA TEORI TENTANG CHUPACABRA:
- Chupacabra dipercaya adalah hasil dari mutasi genetik yang diakibatkan oleh bocornya kandungan kimia dari laboratorium rahasia milik amerika di El Yunque sebuah gunung di bagian timur Puerto Rico. Lab tersebut diketahui mengalami beberapa kerusakan pada saat badai di tahun 1990-an, persis saat penampakan Chupacabra mulai dilaporkan. Militer Amerika diketahui telah menguji beberapa bahan kimia di lahan-lahan pertanian Puerto Rico, semua dilakukan tanpa pemberitahuan kepada penduduk lokal.
 - Teori lain menyebutkan bahwa Chupacabra adalah seekor kelelawar Vampir raksasa yang fosil-fosilnya telah ditemukan di Amerika Selatan.
 - Teori yang tidak lainnya menyebutkan bahwa Chupacabra adalah makhluk peliharaan alien yang terlepas. Beberapa orang menyatakan bahwa ketika mereka melihat chupacabra, mereka juga melihat adanya UFO yang terbang.
 - Dan teori yang lain adalah Chupacabra bukan makhluk tidak nyata, melainkan sebuah produk dari tahayul dan imajinasi. Penampakan yang ada adalah sekedar salah identifikasi.
 

0 komentar for "Legenda Anjing Penghisap Darah"