AHMADIYAH OH AHMADIYAH ( MENGENAL SIAPA SEBENARNYA AHMADIYAH ITU )

Pagi itu ayam berkokok bersaut-sautan, burung-burung bernyanyi dengan riang gembira di sebuah desa di tanah Banten yang sejuk dan damai. Namun kedamaian pagi di Desa Cikeusik Pandeglang Banten sirna seketika ketika puluhan massa bersenjatakan parang, tongkat kayu dan batu datang mengusik suasana sejuk dan damai desa tersebut.

Bakar, bakar, bakar, ini baru nyali, kalau itu kerukunan, butuh nyali untuk kerukunan”, lhooooo ini bukan iklan, malah ngiklanin minuman energi instan sarat kafein yang justru bikin gak sehat, yang ngiklanin ustad lagi.

Intinya puluhan massa yang mengatasnamakan ormas Islam tertentu datang ke Desa Cikeusik untuk mendemo beberapa kelompok Ahmadiyah yang tinggal dan berdiam di Desa Cikeusik tersebut. Desa Cikeusik dikenal sebagai sentra kegiatan jamaah Ahmadiyah di Kabupaten Pandeglang, Banten.



Beberapa jamaah Ahmadiyah terluka dan 3 diantaranya tewas, namun menurut sumber lain justru jamaah Ahmadiyahlah yang memicu kerusuhan tersebut terlebih dahulu dengan memancing emosi massa yang hanya ingin mendemo mereka untuk bertobat dan meninggalkan aliran Ahmadiyah yang dinilai menyimpang dari akidah Islam ( sesat ). Sumber berita lain menyebutkan bahwa kerusuhan Cikeusik Pandeglang Banten adalah rekayasa intelejen untuk mengalihkan kasus-kasus besar seperti Century, Kebohongan Pak Presiden, Gayus Tambunan, dan Susno Duaji. Karena isu Terorisme yang sudah tidak laku lagi.

Oke kita tidak akan membahas apakah kerusuhan itu rekayasa atau bukan, tapi kita akan membahas siapa dan apa sebenarnya Jamaah Ahmadiyah dan siapa Mirza Ghulam Ahmad sang pendiri Jamaah Ahmadiyah, kenapa selalu menjadi biang kerusuhan di Indonesia.

SEJARAH AHMADIYAH
Ahmadiyah berdiri sekitar tahun 1889, didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad sebagai imam tertinggi dan sekaligus dianggap nabi mereka. Ahmadiyah berkembang memanfaatkan situasi ketidakpastian dan krisis dunia Islam sejak runtuhnya Khilafah Islam di Turki tahun 1924, dimana akhirnya Ka’bah, Mekah, Madinah dan seluruh Jazirah Arab jatuh ke tangan Ibnu Saud dan berdiri Negara Wahabi Arab Saudi.

Pada saat bersamaan muncul beberapa gerakan baik yang berjuang mengembalikan Khilafah Islam seperti Ikhwanul Muslimun, Hizbut Tahrir, NU dan Muhammadiyah ( di Indonesia ) serta yang lainnya, dan juga beberapa gerakan yang mengatasnamakan reformasi Islam seperti Jamaluddin Al Afgani yang menyatakan bahwa umat Islam tidak lagi butuh Khilafah. Nah di sinilah Ahmadiyah mendapat momentum untuk membesarkan gerakannya ke seluruh dunia.

Kata Ahmadiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Mirza Ghulam Ahmad, seorang berkebangsaan India yang pernah bekerja di Pemerintah Kolonial ( penjajah ) Inggris. Diduga kuat Mirza Ghulam Ahmad adalah antek-antek Penjajah Inggris di India.

Mirza Ghulam Ahmad dan Pengikutnya


Entah mimpi apa yang menghiasi tidur siang Mirza Ghulam Ahmad sehingga sore itu tiba-tiba dia mengumumkan kepada pengikutnya bahwa dia adalah nabi utusan Allah yang diutus untuk umat manusia menggantikan Nabi Muhammad Saw, yang secara jelas dan tegas disebutkan dalam Al Quran bahwa Beliau Saw adalah Nabi Terakhir dan penutup para Nabi ( Khatamul Anbiyin ).

Pengikut Mirza Ghulam Ahmad umumnya adalah manusia manusia jumud ( beku otaknya ) serta jahiliyah yang tidak paham sama sekali dengan Islam, dan mau saja dikibulin agen Inggris itu yang habis mimpi di siang bolong lalu ngaku-ngaku sebagai nabi, ya intinya gak penting amat.

Ahmadiyah masuk ke Indonesia diduga sejak jaman kolonial Belanda sekitar tahun 1933, kolonial Belanda tertarik pada cara-cara licik Kolonial Inggris di India untuk memecah belah umat Islam di sana, dan Pemerintah Hindia Belanda juga ingin menirunya dengan mendatangkan para aktivis Ahmadiyah dari India ke Indonesia guna memecah belah umat Islam.

SASARAN “DAKWAH” JAMAAH AHMADIYAH
Memang sasaran “dakwah” pengikut Ahmadiyah adalah rakyat kecil di pedesaan yang masih jumud, lugu, dan awam terhadap ajaran Islam yang sebenarnya. Dengan sedikit sok pinter bahasa Arab, Inggris, serta Bahasa sedikit bahasa Zimbabwe, rakyat awam berhasil digaet serta mengikuti ajaran Jamaah Ahmadiyah.


mereka sasaran ajaran sesat

Umumnya rakyat awam tertarik dengan model ajaran yang dianggapnya baru, karena selain cara penyampaiannya yang menarik, juga iming-iming uang serta harta yang banyak. Karena umumnya mereka yang menjadi sasaran “dakwah” jamaah Ahmadiyah tergolong masyarakat bawah di pedesaan.

AJARAN AHMADIYAH YANG DIANGGAP MENYIMPANG.
Banyak ajaran Ahmadiyah yang dianggap sangat menyimpang dari akidah Islam, sehingga layak disebut sebagai ajaran sesat. Diantaranya yang paling terkenal adalah

Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi.
Dalam Al Quran, Hadis dan bahkan kitab-kitab sebelum Al Qur’an seperti Taurat, Zabur ( Mazmur ), dan Injil disebutkan bahwa Nabi Akhir Jaman adalah Muhammad ( Ahmad ). Bahkan di Kitab perjanjian lama ( Taurat jaman sekarang ) dan perjanjian baru ( Injil jaman sekarang ) atau yang biasa disebut Bibel ( Al Kitab ) masih ada ayat-ayat dan surat yang memberitakan bahwa Muhammadlah Nabi akhir jaman.





Namun bagi Mirza Ghulam Ahmad itu masalah itu bukan menjadi halangan bagi dia untuk mengaku-ngaku sebagai nabi pengganti Nabi Muhammad Saw. Dia tetap mengaku nabi walaupun banyak protes dari kalangan ulama yang menyertainya. Namun karena didukung oleh pemerintah kolonial Inggris, Mirza Ghulam Ahmad tetap melenggang dengan mulusnya.

Tadzkirah, buku karangan Mirza Ghulam Ahmad adalah Kitab Suci selain Al Quran.
Tentu saja seorang “nabi” tidak lengkap kiranya tanpa kitab suci, maka akhirnya buku karangan Mirza Ghulam Ahmad dijadikan kitab suci dan dianggap sebagai kumpulan wahyu tuhan bagi jamaan Ahmadiyah.

Walaupun jamaah Ahmadiyah masih mengakui Al Quran sebagai Kitab Suci, namun mereka lebih mengagungkan Tadzkirahnya daripada Al Quran.

Pemerintah Inggris adalah Pemerintahan yang Diberkati





Jelas sekali dalam ajaran Mirza Ghulam Ahmad yang memang antek Inggris justru mengagungkan pemerintahan Inggris yang memang saat itu masih menjajah India. Sumber voa-islam.com, majalah bulanan Hidayatullah juga pernah membahas tentang ajaran Ahmadiyah yang dinilai mendukung penjajahan Inggris di India, yaitu bahwa Ahmadiyah mengatakan negara Inggris adalah negara yang diberkati.

Sebagai Nabi Nuh
Majalah Ahmadiyah berbahasa Indonesia yaitu suara Islam yang sekarang sudah dilarang beredar, sekitar tahun 1980an menyebutkan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi Nuh, sedangkan Ahmadiyah adalah kapalnya dan pengikutnya adalah penumpang kapal tersebut.

Dan masih banyak lagi penyimpangan akidah yang telah dilakukan oleh ajaran Ahmadiyah dan seluruh ulama Islam di dunia sudah memvonis sesat bagi jamaah Ahmadiyah beserta ajarannya.

AHMADIYAH LAHORE DAN QADIAN
Kadang kita tertipu oleh dua kata-kata di atas, bahwa jamaah Ahmadiyah selalu mengatakan bahwa yang sesat itu adalah Ahmadiyah Lahore yang mengaku bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi, sedangkan Qadian hanya mengakui bahwa Mirza Ghulam Ahmad sebagai orang suci.




Jawaban dari saya adalah samimawon, alias sama saja. Kedua kelompok Ahmadiyah di atas tetaplah Ahmadiyah, hanya saja Lahore secara terang-terangan mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, sedangkan Qadian yang banyak berada di Indonesia tidak tegas mengakuinya.

H.M. Amin Jamaluddin seorang penulis tim redaksi majalah Hidayatullah menyebutkan kebohongan-kebohongan Ahmadiyah di Indonesia. Dalam tuliasannya di majalah itu beliau menyebutkan bahwa pengakuan-pengakuan Ahmadiyah ( Qadian ) hanyalah bohong belaka. Hal ini bisa pembaca lihat di sini.

VIRUS PENJAJAH BAGI NEGARA BEKAS JAJAHANNYA





Secara sejarah semua nabi-nabi palsu pasti bekerja sama dengan Penjajah, kita tahu siapa Musailamah Al Kadzab, setelah Rasulullah Saw wafat, dia mengaku-ngaku sebagai nabi dan bekerjasama dengan penjajah Romawi ( Byzantium ) untuk memerangi Islam.

Begitu juga dengan Ahmadiyah, mereka adalah virus yang sengaja ditinggalkan penjajah untuk negara jajahannya yang telah merdeka, tujuannya untuk tetap menciptakan konflik yang tidak akan selesai-selesai, sehingga persatuan umat Islam kembali goyah dan tetap akan mudah didikte oleh penjajah secara ekonomi dan politik serta budaya.
Di Indonesia, Ahmadiyah tetaplah menjadi sumber konflik sejak puluhan tahun, bahkan sejak kedatangannya, konflik terakhir di desa Cikeusik, Pandeglang Banten.





SOLUSI BAGI VIRUS AHMADIYAH, ADALAH KHILAFAH
Ahmadiyah sudah jelas menyimpang dan sudah tidak layak disebut Islam, maka seharusnya sebelum kesempatan ini hilang segeralah menyatakan bahwa Ahmadiyah adalah agama sendiri dan bukan bagian dari Islam.





Hanya syariat Islam dan Khilafahlah yang akan mempersatukan seluruh umat Islam di dunia, memberikan pendidikan tsakofah Islam, pemikirannya serta keagungan Islam kepada generasi-generasi penerus Islam, sehingga mereka terbebas dari serangan aliran sesat semacam Ahmadiyah.

Memberikan hukuman yang setimpal bagi pengikut dan pendiri aliran sesat, karena pada dasarnya aliran sesat bermunculan akibat tidak adanya negara Khilafah Islam bagi umat Islam.

Related Post by Category



Posted by Toko Alifa on 10.41. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "AHMADIYAH OH AHMADIYAH ( MENGENAL SIAPA SEBENARNYA AHMADIYAH ITU )"

Leave a reply

Silahkan komentar jika artikel ini bermanfaat dan maaf komentar spam kami hapus