Seorang Perempuan Melahirkan Tanpa Hamil?
BLITAR   - Dalam epos Mahabarata, ada  kisah Dewi Kunti yang melahirkan bayi   laki-laki yang kemudian dinamai  Adipati Karna, tanpa melalui proses   kehamilan. Di Blitar, Jawa Timur,  seorang Ibu muda bernama Suryati (37),   pun mengalami hal yang sama.
Janda beranak dua yang sudah dua   tahun ditinggal mati suaminya ini mengaku tidak pernah berbadan dua   (hamil).
Sepintas  memang tidak ada yang aneh dari perempuan warga   Dusun/Desa Sukosewu,  Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar ini. Postur   tubuhnya tergolong  kurus. Berat badannya hanya 44 Kg. Tidak ada tanda   fisik yang  menunjukkan janda berkulit sawo matang itu usai menjalani   proses  persalinan.
Gerak-geriknya  juga terlihat cekatan. Pagi   itu, Yati, sapaan akrabnya, berdandan ala  kadarnya. Dia kenakan kaos   putih tanpa kerah dipadu celana pendek  ukuran tiga perempat. Dia ikat   rambut hitamnya yang biasanya terurai  sebahu. Yati tidak pergi ke sawah   seperti biasanya dia lakukan saat  pemilik sawah membutuhkan tenaganya.
Sejak    Jumat 7 Mei lalu, pekerjaannya sebagai buruh tani sengaja dia    tinggalkan, lantaran banyak orang bertamu ke rumahnya. Mereka rata-rata    penasaran ingin bertatap muka denganya. Ya. Suryati adalah wanita yang    melahirkan tanpa mengalami proses kehamilan.
Yati  tidak pernah   mengandung, haidnya rutin setiap bulan. Apalagi, sudah  hampir dua tahun   ini, karena penyakit, suami yang dicintainya pergi  untuk  selama-lamanya.  Sebagai janda, Yati hanya hidup bersama Suparmi  (65)  ibunya, dan dua  anaknya, Noviliana (15) dan Priyo Pristiawan  (12).
Hanya  sekitar   setengah jam Yati mengalami proses kontraksi pada perut,  rahimnya   mengeluarkan sesosok janin hidup. Bayi laki-laki dengan berat  2,9 Kg  itu  kini diberinya nama Mohammad Wahyu Cahyono.
'Saya   sebenarnya  tidak mau cerita soal proses kelahiran si Wahyu. Nanti  saya  dikira  mengada-ada. Kalau tidak percaya silakan tanya tetangga  saya,'  tutur  Yati kepada wartawan.
Sebentar  dia limpahkan Wahyu yang  tengah  tertidur lelap di pelukanya ke dalam  juluran tangan Noviliana.  Yati  mengawali kisah uniknya pada Jumat  (7/5) pagi. Dia ingin menepis   tudingan, bahwa yang terjadi pada  dirinya sebatas bualan.
Bersama    tetangganya yang lain, Yati mengaku pergi ke sawah pagi itu. Sehari    sebelumnya, pemilik sawah memintanya untuk turut menjadi peserta    rombongan (buruh tani) membersihkan gulma di sawah.Seorang Perempuan   Melahirkan Tanpa Hamil?. 'Saat itu saya juga  sempat bersendau gurau   dengan tetangga yang lain. Tidak ada yang aneh  pada perut saya,' terang   dia.
Bahkan, seperti  rombongan yang  lain, Yati juga mengangkat  gabah hasil panenan ke atas  kendaraan yang  sudah disiapkan. Tepat  matahari berada di di atas  ubun-ubun, rombongan  termasuk Yati pulang ke  rumah masing-masing.
'Dari  sawah saya  istirahat. Sebab sore  saya harus ke musola membantu menata  kue untuk  pengajian rutin di  lingkungan,' kenangnya.
Sampai  pukul 17.00  WIB, janda yang  tergolong masih berusia muda ini berada  di Mushola.  Rumah ibadah ini  hanya berjarak 50 meter dari tempat  tinggalnya. Bersama  ibu-ibu  tetangga yang lain, Yati membantu segala  sesuatu keperluan  pengajian.  'Karena sudah kelar, sekira pukul 17.00  WIB saya pulang,'  paparnya.
Di   rumah yang berlantai tanah, dengan sejumlah kursi  tamu yang sudah  pada  jebol bagian busanya, dia melihat kedua anaknya  Novi dan Priyo  tengah  asyik menonton televisi. Sementara Suparmi,  ibunya, berada di  belakang.
Sore  itu Yati  mengaku merasa kurang  enak badan. Mungkin karena kelelahan  terlalu  bersemangat kerja sejak  pagi hingga siang. 'Mungkin masuk  angin, saya  minta tolong ibu (Suparmi)  untuk mengerik (kerokan).  Setelah itu saya  tidur di kamar,' paparnya.  Sekira pukul 20.30 WIB,  Yati merasakan ada  yang aneh pada lambung  kirinya.
Dia  merasakan  kram serta kontraksi hebat. Perutnya pun  mengembang seperti  usia  kandungan 9 bulan. Rasa nyeri yang teramat  sangat tersebut  bahkan  memaksanya harus berteriak kesakitan. 'Ibu dan  kedua anak saya  yang  sedang menonton TV langsung berlari ke kamar,'  terang Yati.
Karena   Yati terus mengaduh, Suparmi pun memutuskan  meminta pertolongan  kepada  tetangga sekitar. Betapa terkejutnya wanita  tua itu. Saat  kembali, dia  melihat bayi merah dengan tali pusar yang  masih melekat  tergolek lemah  di bawah kaki Yati. 'Tidak ada ketuban.  Darah memang  ada tapi hanya  percikan kecil,' timpal Suparmi.
Malam   itu juga bidan desa  bernama Syamsiah (37) didatangkan. Sebagaimana   menangani orang yang  baru melahirkan, Yati pun diperlakukan sebagaimana   perempuan usai  menjalani persalinan.
Proses  melahirkan tanpa  hamil sebagian  warga menganggap jika Suryati (37)  warga Desa Sukosewu,  Kecamatan  Gandusari, Kabupaten Blitar, berusaha  menutupi aibnya.  Sebagian warga  yang tidak senang dengan keluarganya  menganggap jika  dirinya melahirkan  di luar nikah.
'Saya  tidak peduli akan  pendapat itu. Tanya  semua tetangga, warga dan  lingkungannya selama ini,  apakah saya hamil  atau tidak. Dan selama ini  saya memang tidak hamil,'  kata Suryati  tentang anggapan miring anak  ketiganya yang diberi nama  M.Wahyu  Cahyono.
Suryati  mengaku sejak melahirkan, dirinya selalu   ditanya apakah memiliki  hubungan khusus dengan pria lain sejak suaminya   meninggal 7 Januari  2009 lalu. Ibu dua anak inipun mengaku tidak punya   hubungan khusus  atau kekasih.
'Banyak  yang tanya saya punya  pacar  atau tidak. Ya saya jawab tidak punya,  wong saya memang tidak  punya.  Apalagi sejak suami meninggal saya hanya  mengurus dua anak  saya,'  tegasnsya.
Ibunda  Novi Liana (15) dan Rio Prasetyawan  (12) ini  hanya fokus mengurus  anak-anaknya yang sekolahnya menginjak  SMP. Bahkan  dirinya enggan  menikah lagi, meski ada pria yang akan  melamarnya.
Saat   ditanya apakah dirinya akan merawat bayi yang  dilahirkan tanpa suami,   Suryati pun siap. 'Saya siap merawat sendirian,  karena anak ini   titipan,' tambahnya.
Bidan  yang datang ke rumah  setelah dijemput  keluarga Suryati hanya memotong  tali pusar tanpa ada  darah seperti  proses melahirkan pada umumnya.
Semengtara  itu,  menyikapi proses  melahirkan Suryati (37) tanpa hamil, Sekretaris  MUI  Kabupaten Blitar  Ahmad Su'udi mengaku jika dalam Islam hanya dua  orang  yang memiliki  kelahiran istimewa. Mereka yang lahir tanpa proses   pembuahan yakni Nabi  Adam dan Nabi Isa.
Su'udi  mengaku  kemungkinan yang dialami Ny  Suryati terjadi karena adanya  proses sperma  yang terlambat melakukan  pembuahan. Dalam ajaran Islam  juga  diterangkan adanya sel sperma yang  lambat, proses lambatnya  pembuahan  oleh seperma tersebut bisa  berlangsung selama 2 tahun.
'Kemungkinan   itu bisa terjadi karena  lambatnya pembuahan oleh sel sperma, sebab   dalam Islam ada keterangan  mengenai itu,' tutur Su'udi.

0 komentar for "Seorang Perempuan Melahirkan Tanpa Hamil?"