Asal Muasal Pohon Salam
permisi semuanya... ada cerita dikit nih lumayan menarik utk disimak...
Spoiler for bukti:
bila berkenan gw mnta oke lngsung aja ya...
Kelahiran sang dewa terang
Konon zaman dahulu, Pulau Delos di Yunani belum terpancang di tempatnya sekarang dan masih mengapung berpindah-pindah mengikuti arus gelombang lautan. Sampai suatu hari, seorang dewi bernama Leto , putri Titan Koeus, menginjakkan kakinya di pulau tersebut.
Wajah sang dewi pucat dan kelelahan karena Hera yang pencemburu mengirim monster ular besar, python, untuk memburunya. Saat ini, di rahim Leto terdapat dua benih bayi hasil hubungannya dengan Zeus, raja para dewa sekaligus suami Hera. Leto sudah mengembara ke seluruh Yunani, tapi tak ada yang mau menerimanya karena takut akan kemurkaan Hera.
Dengan berlinang air mata, Leto memohon kepada pulau itu agar mau menerimanya untuk melahirkan anak-anaknya kelak. Karena iba, Pulau Delos akhirnya bersedia menjadi tempat bersembunyi Leto dari kejaran python yang ganas. Seketika dua batu besar muncul dari dasar laut dan menghempas di pulau tersebut. Delos pun tertancap di tempatnya sekarang, di Kepulauan Kyklades.
Selama sembilan hari sembilan malam Leto merasakan sakit hendak melahirkan. Dan di malam kesepuluh, dengan dibantu dewi-dewi penghuni Delos, anak-anaknya pun lahir. Kegelapan Malam berganti Siang yang benderang dan Matahari muncul di keagungan Surga menumpahkan sinar emasnya ke seluruh Delos. Dewa terang yang berambut emas, Apollo telah lahir bersama saudari kembarnya, Artemis, dewi terang bulan. Dan di Delos, Apollo membangun sebuah kuil megah dengan tangannya sendiri sebagai ucapan terimakasih untuk pulau tersebut.
Apollo dan Daphne
Suatu hari, Apollo muda sedang berlatih memanah dengan panah emas pemberian Hephaistos saat Eros, putra Aphrodite yang bersayap, datang mendekat. Eros, yang juga trampil dalam hal memanah, bermaksud membidik sasaran yang sama dengan Apollo, tetapi Apollo mengusirnya.
Eros yang kesal pergi, namun menyiapkan dua anak panah--yang satu untuk menimbulkan rasa cinta, dan yang lain untuk membuat orang yang dicintai merasa takut dan benci. Dengan anak panah yang pertama, Eros melukai Apollo hingga tembus ke jantungnya, dan dengan anak panah yang kedua, ia membidik peri Daphne, putri dewa sungai Peneus, yang kebetulan lewat.
Karena tertusuk panah asmara, Apollo langsung terpesona melihat kecantikan Daphne dan menghampiri peri itu. Tetapi begitu melihat Apollo, Daphne yang terluka oleh panah rasa benci, segera menghindar. Semakin Apollo mendekat, semakin cepat pula Daphne menjauh. Apollo memangil-manggil agar Daphne berhenti, tetapi Daphne semakin berlari lebih cepat lagi. Kedua anak panah Eros, sang dewa pemanah cinta, telah mengenai sasarannya.
Daphne tetap berlari, dan terus berlari. Tetapi Apollo tidak menyerah, panah asmara telah menyalakan api cinta di dalam hatinya dan tidak mungkin dipadamkan lagi. Sampai akhirnya Daphne mulai letih dan Apollo yang semakin dekat, menjulurkan tangan untuk menyentuhnya...
Daphne meratap, "O dewa-dewa, O Bunda Bumi, mengapa kalian biarkan aku jatuh ke tangan Apollo? Aku tidak ingin dia menjadi suamiku, aku tidak mencintai dia. Lebih baik aku berubah menjadi batu atau sebatang pohon daripada tersentuh olehnya."
Begitu Daphne selesai mengucapkan kata-kata itu, kedua kakinya terhunjam ke tanah sepeti akar. Dari tangan dan rambutnya tumbuh ranting dan daun-daun, sementara badannya menjadi batang pohon. Peri cantik itu telah berubah menjadi semak harum, yang kita kenal sebagai pohon salam (daphne).
Spoiler for berubah:
Apollo mendapati dirinya menyentuh sekelompok dedaunan, bukan Daphne. Dewa tampan berambut emas itu sangat berduka dan kehilangan. Dengan lembut, ia membelai dedaunan yang berbau sedap itu, memetik beberapa helai dan merangkai daun-daun itu menjadi mahkota.
Spoiler for image kaspay:
Apollo tak akan pernah melupakan gadis cantik yang gagal ia cintai tersebut. Itulah sebabnya ia sering digambarkan sebagai dewa yang mengenakan lingkaran mahkota daun salam di kepalanya.
0 komentar for "Asal Muasal Pohon Salam"