Jejak Misterius di Selarong
Yogyakarta, Selarong adalah nama desa yang terletak di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Selarong terkenal dengan petilasan Pangeran Diponegoro. Daerah itu merupakan daerah berbukit kapur. Pada sekitar koordinat 7°51’49.99″S ; 110°18’49.59″E dan 7°51’50.50″S ; 110°18’48.36″E terdapat peninggalan yang jauh lebih tua dari peninggalan Pangeran Diponegoro.
Pada koordinat 7°51’49.99″S ; 110°18’49.59″E terdapat sendang Tirta Kamandanu ( sendang : kolam yang tersusun atas batu kapur yang airnya tidak pernah surut di berbagai musim). Juga terdapat selo gilang ( batu lebar tempat bersila).
Tentang Wisata - Selarong | Kredit Foto : Wisatanesia |
Bata-bata yang menyusun sendang ternyata juga menyusun bukit tersebut, tersembunyi dibalik tanah di kedalaman yang bervariasi. Bentuk dari blok-blok batu bata yang meyusun juga bervariasi. Dengan tinggi bukit sekitar 25 meter, maka sangat mencurigakan jika bangunan yang tersembunyi itu merupakan Candi atau tempat pemujaan terhadap leluhur di masa lalu.
Bukti kuat yang menunjukkan bangunan itu adalah candi terpendam adalah adanya 2 buah Yoni (simbol feminisme) yang terdapat di atas sendang. Dua Yoni yang ditemukan berukuran berbeda. Namun sayangnya Yoni tersebut dianggap umpak Masjid. Umpak adalah batu penyangga tiang pendopo. Padahal jelas itu bukan Umpak Masjid melainkan Yoni. Posisi Yoni pada koordinat 7°51’50.50″S ; 110°18’48.36″E.
Sebagai perbandingan yang lain adalah Yoni yang ada di Candi Ijo ( gambar kiri) dan Yoni yang ada di Selarong. Jelas itu bukan umpak Masjid melainkan Yoni yang sangat dikenal oleh orang Hindu sebagai simbol feminisme.
Selain itu blok-blok batu bata yang terbuat dari batu kapur juga terdapat berserakan diseluruh lokasi tersebut.
Bukti yang bisa ditemukan di lokasi :
- Adanya Sendang Tirta Kamandanu
- Ada Selo Gilang ( Batu Kotak untuk duduk bersila)
- Ada 2 buah Yoni
- Ada blok-blok batu yang teratur dan tersusun tetapi tertimbun dengan kedalaman yang bervariasi
- Ada batu yang terpahatkan ukiran yang mempunyai arti
- Ada laporan beberapa penduduk yang menyatakan sering ditemukan pusaka kuno (keris, tombak, patrem, kancing gelung, dll)
- Ada laporan pernah ditemukan patung di lokasi ini, namun saat ini patungnya entah kemana.
Dari adanya 2 Yoni ini maka bias di pastikan bangunan ini candi yang masih terpendam. Sedangkan dari adanya 2 Yoni itu juga dapat dipastikan pemilik bangunan ini adalah perempuan. Bangunan ini dibuat oleh orang yang masih memegang kepercayaan Jawa kuno ataupun Hindu. Bangunan ini kemungkinan memiliki tinggi 25 meter, dan mungkin dasar candi masih lebih dalam dari bukit itu sendiri, karena ada kemungkinan dasar bangunan masih tersembunyi dibawah kaki bukit.
Bangunan ini terpendam oleh berbagai alasan, alasan saat ini karena bencana alam. Namun dari analisa tanah yang ada di lokasi menunjukkan bahwa tanah bukan berasal dari tanah vulkanik. Melainkan tanah sekitar lokasi yang mengandung kandungan kapur. Sehingga tertutupnya candi ini bukan tertutup oleh bencana alam, tetapi sengaja ditutup oleh masyarakat terdahulu (sebelum era Pangeran Diponegoro) karena berbagai alasan yang masih harus dicari jawabannya.
Tambahan Tentang Object Wisata : Goa Selarong
Kawasan objek wisata ini memiliki pemandangan alam yang indah serta cocok untuk digunakan sebagai Bumi Perkemahan (Camping Ground). Di masa lampau gua ini digunakan sebagai markas gerilya Pangeran Diponegoro dalam perjuangannya melawan penjajahan Belanda pada tahun 1825–1830.
Pangeran Diponegoro pindah ke Gua Selarong setelah rumahnya di Tegalrejo diserang dan dibakar habis oleh Belanda. Gua Selarong berlokasi sekitar 14 km arah utara Yogyakarta tepatnya di kecamatan Pajangan dan berada di puncak bukit yang ditumbuhi banyak pohon jambu biji yang merupakan khas dari objek tersebut.
Di sekitar gua Selarong terdapat sentra kerajinan kayu yang menghasilkan patung, topeng dan lain-lain. Pemerintah Kabupaten Bantul sedang mengembangkan kawasan Gua selarong sebagai objek agrowisata dengan tanaman klengkengnya.
sumber : wihans.web.id
sumber : wihans.web.id
Posted by Toko Alifa
on 19.04.
Filed under
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
You can leave a response or trackback to this entry
0 komentar for "Jejak Misterius di Selarong"